PT Multipolar Technology Tbk bersama IBM dan Sinergi Wahana Gemilang memperkenalkan IBM Fusion, sebuah platform terpadu untuk pengelolaan infrastruktur teknologi informasi (TI).
Solusi ini ditujukan bagi perusahaan yang menghadapi tantangan kompleksitas big data, hybrid cloud, dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).
Menurut Jeffry Tjiung Sendjaja, Division Head Server and Storage Multipolar Technology, IBM Fusion dapat mengintegrasikan berbagai lingkungan TI, baik on-premise, cloud, maupun hybrid cloud, dalam satu kendali terpusat.
“Dengan begitu, IBM Fusion tidak hanya menyederhanakan dan meningkatkan efisiensi, tetapi juga membangun infrastruktur TI perusahaan yang kuat, mudah dikelola, aman, dan dapat diskalakan sesuai kebutuhan,” ujarnya dalam seminar bertajuk “AI-Driven Solutions to Unlock Your IT Infrastructure’s Potential” di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Tantangan Infrastruktur TI di Era Big Data & AI
Pertumbuhan data dan pemanfaatan AI menjadi faktor utama yang memperumit pengelolaan infrastruktur TI perusahaan.
Menurut Statista, sepanjang 2024 perusahaan global menghasilkan sekitar 402,74 juta terabyte data setiap hari. Lonjakan ini menuntut infrastruktur yang mampu menyimpan sekaligus mengolah data dalam skala besar.
Di sisi lain, Gartner memperkirakan pada 2028 sekitar 15% keputusan kerja sehari-hari di perusahaan akan dijalankan secara otonom oleh agentic AI, naik signifikan dari 0% pada 2024.
IBM Fusion Hadir dalam Varian Software & HCI
IBM Fusion hadir dalam dua varian, yaitu Fusion Software dan Fusion HCI. Keduanya beroperasi berdampingan untuk menggabungkan beban kerja kontainer, virtual machine, dan aplikasi AI di satu platform.
Lindra Heryadi, Department Head Power and Storage Multipolar Technology, menjelaskan bahwa Fusion Software melalui fitur Storage Fusion mendukung platform OpenShift di berbagai lingkungan cloud seperti AWS, Microsoft Azure, Google Cloud, dan IBM Cloud.
Teknologi ini juga mendukung penerapan IBM watsonx, platform manajemen AI yang mencakup Traditional AI, Generative AI, dan Agentic AI.
“Gampangnya, jika IBM watsonx merupakan otak AI perusahaan, maka Fusion Software adalah fondasi infrastruktur datanya,” kata Lindra.
Pengelolaan Infrastruktur Lebih Terpusat & Efisien
Selain dalam bentuk perangkat lunak, IBM Fusion juga tersedia sebagai perangkat keras (Fusion HCI). Perangkat ini berfungsi mengintegrasikan infrastruktur TI yang ada guna mempercepat waktu implementasi.
Fusion HCI dilengkapi jaringan berkecepatan tinggi dan kapasitas penyimpanan besar. Selain itu, sistem ini juga dapat memberikan notifikasi ketika beban kerja mendekati batas kapasitas untuk mengurangi risiko downtime.
Menutup penjelasannya, Jeffry mengatakan, penggunaan IBM Fusion diharapkan dapat menyederhanakan pengelolaan kompleksitas TI di perusahaan.