Grid.ID - Dedi Mulyadi kembali minta kepala daerah tak pergi ke luar negeri. Bupati Lucky Hakim ternyata pernah dapat teguran.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali meminta kepala daerah di Jawa Barat untuk tak melakukan peralanan dinas ke luar negeri, jika tak mendesak. Hal ini lantaran menurutnya, masih banyak permasalahan di daerah yang harus diselesaikan.
Dedi mengatakan bahwa hal itu lebih penting, ketimbang perjalanan dinas ke luar negeri. Adapun, sejauh ini, baru Bupati Bandung Barat yang bersurat meminta izin untuk pergi ke Singapura, menengok orang tuanya.
"Keluar negeri selama ini selalu berizin, kemudian kalau ada kegiatan-kegiatan selalu minta izin ke saya. Kemarin juga kan Kepala daerah Kabupaten Bandung Barat, Bupatinya mau nengok ibunya di Singapura. Ya saya izinkan," ujar Dedi, dilansir dari TribunJabar.id.
Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa izin ke luar negeri akan diberikan jika sifatnya mendesak. Namun, jika tanpa ada alasan jelas, dia mematikan tak akan memberikan izin tersebut.
Selain itu, diketahui bahwa pemerintah masih mengupayakan untuk melakukan efisiensi. Oleh karenanya, dedi meminta agar para kepala daerah fokus mengurusi sampah dan infrastruktur jalan yang masih belum ditangani dengan baik.
"Kita fokus aja, apa sih yang menjadi kebutuhan dasar kita hari ini. Kita ini kan sampah, masih belum terurus. Jalan masih belum selesai, pada bolong. Kan itu harus menjadi orientasi untuk dibenahi," katanya.
"Saya ngajak para semua kapal daerah fokus aja mengurus daerahnya masing-masing," tambahnya.
Sementara itu, sebelumnya Dedi Mulyadi ternyata pernah memberikan sindiran kepada kepala daerah yang pergi ke luar negeri tanpa izin. Saat itu, diketahui Bupati Indramayu, Lucky Hakim berlibur ke Jepang saat libur Hari Raya Idul Fitri 2025.
Saat itu, sesuai surat edaran Kementerian Dalam negeri, kepala daerah dilarang berpergian ke luar negeri saat libur lebaran karena harus mengurus berbagai hal terkait Hari Besar Umat Islam ini. Dedi Mulyadi lalu memposting foto Lucky Hakim sedang di Jepang di akun TikTok pribadinya.
"Selamat Berlibur Pak Lucky Hakim, Nanti Kalau ke Jepang Lagi, Bilang Dulu Yah..." tulis Dedi dalam captionnya.
Melansir dari Kompas.com, saat itu Dedi Mulyadi mengaku bahwa foto-foto itu adalah momen plesiran Bupati Indramayu itu. Ditanya soal apakah Lucky Hakim telah mendapat izin dari Gubernur dan kemendagri, Dedi mengatakan tidak ada.
"Jangankan surat, WA (WhatsApp) juga nggak," kata Dedi.
Dedi menyampaikan bahwa dirinya telah berulang kali mencoba menghubungi Lucky Hakim melalui WhatsApp, namun tidak mendapat balasan. Dia baru mengetahui keberadaan Lucky di Jepang setelah melihat foto-foto yang tersebar di media sosial, termasuk dari akun @japantour.id.
"Beberapa kali WA enggak direspons, memberitahu kegiatan, ada ini enggak direspons. Pas buka WA ternyata di Jepang," ujar Dedi.
Dedi menekankan bahwa seharusnya kepala daerah tak pergi ke luar negeri dan tetap berada di wilayah tugasnya selama masa Lebaran. Hal ini penting untuk memastikan penanganan berbagai potensi masalah, seperti kemacetan dan gangguan layanan publik.
"Silaturahmi kita kan dengan warga, bukan luar negeri. Kemudian juga berbagai problem bisa terjadi ketika Lebaran, arus macet, kemudian berbagai peristiwa. Makanya harus standby. Apalagi ke luar negeri tanpa izin," tegasnya.
Sementara itu, Bupati Lucky Hakim diketahui telah memberikan respon dan membenarkan bahwa dia tengah berada di Jepang saat itu. Dia lalu mengatakan akan menemui Gubernur Dedi Mulyadi dan Mendagri untuk memberikan penjelasan.
"Betul saya di Jepang dan sehabis lebaran kemarin berangkat dan sampai selesai cuti bersama," kata Lucky.
"Nanti saya akan menghadap Pak Gubernur dan Pak Mendagri untuk menjelaskan," lanjutnya.