Grid.ID - Ashanty dan kakak-kakaknya tengah menghadapi kasus sengketa tanah warisan yang awalnya milik sang ayah. Kini, tanah ayah Ashanty yang berlokasi di Sawangan akan dibangun perumahan meskipun dalam status bersengketa.
Ashanty mengaku awalnya enggan berurusan dengan developer yang akan membangun perumahan di atas tanah peninggalan sang ayah. Akan tetapi, Ashanty lebih memilih untuk berurusan dengan seseorang yang memiliki sertifikat tanah yang sama dengan keluarganya namun justru menjual tanah tersebut kepada developer.
“Awalnya aku nggak mau terlalu gimana gimana ke dia, karena urusan aku sama bapak yang ngejualnya kan, tapi bapak yang menjualnya bilangnya dia belum dibayar sama si orang ini,” katanya.
Menurut seseorang yang memiliki sertifikat tanah sama seperti keluarga Ashanty, dia baru menerima sedikit uang muka dari developer. Akan tetapi, developer tersebut sudah akan melakukan pembangunan.
“Developer baru dibayar DP dan kecil banget jadi dia stres dan sekarang si developer ini yang aku kecewanya main bangun-bangun aja,” ujarnya.
Ashanty pun kini terus berjuang dalam mempertahankan tanahnya agar tak dibangun perumahan. Terlebih, developer perumahan tersebut tahu bahwa tanah itu dalam kondisi bersengketa.
“Aku bilang 'aku akan berjuang terus karena ya kamu mau bangun perumahan kayak apa juga ya akan aku kejar terus'. Mau bangun perumahan kayak apa juga akan aku kejar terus karena gimana orang mau beli kalau tanahnya aja dari tanah sengketa dan mereka tidak gubris,” tutup Ashanty.
Tanah milik ayah Ashanty itu sendiri memiliki luas ribuan meter. Akan tetapi, Ashanty belum mau menyebut berapa taksiran harga tanah keluarganya yang kini menjadi sengketa.