Keluarga Korban Jatuhnya Air India Resmi Tuntut Boeing!
GH News September 18, 2025 10:11 PM
Ahmedabad -

Keluarga 4 penumpang yang tewas dalam kecelakaan Boeing 787 Air India pada tanggal 12 Juni lalu, memutuskan menuntut Boeing dan Honeywall. Faktor kelalaian produsen menjadi poin utama yang dipermasalahkan keluarga korban.

Diberitakan , Kamis (18/9/2025) gugatan yang diajukan pada 16 September di Pengadilan Tinggi Delaware menyalahkan Boeing dan Honeywell atas kecelakaan yang terjadi beberapa detik setelah Penerbangan 171 lepas landas menuju London dari kota Ahmedabad di India. Gugatan menyatakan bahwa sakelar bahan bakar yang rusak menyebabkan kecelakaan dan menuduh kedua perusahaan tersebut tidak melakukan apa-apa, meskipun menyadari risiko desain pesawat.

Sebelumnya, sakelar bahan bakar menjadi fokus para penyelidik setelah penyelidikan awal menemukan bahwa pasokan bahan bakar ke mesin terputus beberapa saat setelah pesawat lepas landas. Dan Badan Penerbangan Federal AS (FAA) telah menyatakan bahwa sakelar kontrol bahan bakar di pesawat Boeing aman.

Namun, gugatan tersebut merujuk pada laporan investigasi awal Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat Udara India (AAIB) atas kecelakaan tersebut. Dalam kasus Air India Penerbangan 171, sakelar dipindahkan dari posisi 'run' ke posisi 'cut-off', sehingga menghambat daya dorong pesawat.

Gugatan tersebut menuduh bahwa kedua perusahaan mengetahui risiko kecelakaan sejak mereka mengembangkan dan memasarkan 787 Dreamliner dan komponen-komponennya. Para penggugat berpegang pada saran FAA tahun 2018 yang mendesak (tapi tidak mewajibkan) operator untuk memeriksa mekanisme pengunci sakelar bahan bakar guna memastikan sakelar tersebut tidak bergeser secara tidak sengaja, sehingga memutus pasokan bahan bakar.

Walau sudah ada himbauan dari FAA, Boeing dan Honeywall diklaim 'hanya diam' saja terkait himbauan tersebut.

"Lalu apa yang dilakukan Honeywell dan Boeing untuk mencegah bencana yang tak terelakkan itu? Tidak ada. Perusahaan-perusahaan tersebut juga gagal memperingatkan maskapai bahwa sakelar tersebut memerlukan inspeksi dan perbaikan, dan tidak menyediakan suku cadang pengganti agar pelanggan dapat memasangnya," menurut gugatan tersebut.

Dikutip dari , gugatan ini menuntut ganti rugi yang tidak ditentukan jumlahnya atas kematian penumpang Kantaben Dhirubhai Paghadal, Naavya Chirag Paghadal, Kuberbhai Patel, dan Babiben Patel, yang termasuk di antara 229 korban tewas. Para penggugat adalah warga negara dan tinggal di India atau Inggris.

Laporan awal penyidik India tampaknya membebaskan Boeing dan produsen mesin GE Aerospace, tetapi beberapa kelompok keluarga mengkritik penyidik dan pers karena terlalu fokus pada tindakan pilot.

Laporan yang lebih rinci tentang kecelakaan itu diperkirakan akan dirilis sekitar tahun 2026.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.