Lemas dan Mudah Capek? Mungkin Ini Penyebabnya
GH News September 22, 2025 08:12 PM
Jakarta -

Merasa sangat lelah atau kekurangan energi bukanlah hal yang jarang terjadi. Kelelahan bisa dipicu oleh hal sederhana, seperti kurang tidur atau sedang terserang flu dan pilek. Namun, kondisi ini juga dapat disebabkan oleh masalah kesehatan yang mendasarinya.

Dalam banyak kasus, kelelahan dapat diatasi dengan perubahan gaya hidup atau pola makan, memperbaiki kekurangan nutrisi, atau mengobati penyakit tertentu. Meski begitu, untuk benar-benar mengurangi rasa lelah, penting untuk mengetahui penyebab utamanya.

Penyebab Mudah Lemas dan Capek

Dikutip dari Healthline, berikut ini 7 kemungkinan alasan mengapa seseorang merasa selalu kelelahan.

1. Kurang Tidur Berkualitas

Tidur yang cukup sangat penting bagi kesehatan secara keseluruhan. Sayangnya, banyak orang tidak mendapatkan waktu tidur yang memadai, sehingga menimbulkan rasa lelah.

Saat tidur, tubuh menjalankan berbagai proses penting, seperti melepaskan hormon pertumbuhan, memperbaiki jaringan, serta meregenerasi sel. Inilah alasan mengapa tidur yang berkualitas membuat seseorang bangun dalam keadaan segar, waspada, dan penuh energi.

Meskipun kebutuhan tidur bisa berbeda pada tiap individu, orang dewasa disarankan tidur minimal 7 jam per malam agar kesehatan tetap optimal.

Insomnia merupakan istilah untuk kondisi ketika seseorang sulit tidur atau sulit mempertahankan tidur. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari menopause, kondisi medis tertentu, stres psikologis, lingkungan tidur yang buruk, hingga stimulasi mental berlebihan.

Jika mengalami insomnia, ada beberapa cara yang dapat membantu, seperti penggunaan suplemen alami, obat-obatan, atau penanganan kondisi medis yang mendasari. Konsultasi dengan dokter tetap penting untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.

2. Kekurangan Nutrisi

Kekurangan nutrisi bisa membuat seseorang merasa lelah setiap hari, meskipun sudah tidur lebih dari 7 jam.

Beberapa kekurangan nutrisi yang sering dikaitkan dengan rasa lelah meliputi:

  • Zat besi
  • Riboflavin (vitamin B2)
  • Niasin (vitamin B3)
  • Asam pantotenat (vitamin B5)
  • Piridoksin (vitamin B6)
  • Folat (vitamin B9)
  • Vitamin B12
  • Vitamin D
  • Vitamin C
  • Magnesium

Jika kelelahan terus terjadi, sebaiknya berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mengetahui apakah diperlukan pemeriksaan kadar nutrisi. Biasanya, kelelahan akibat kekurangan nutrisi akan membaik setelah kadar nutrisi kembali normal.

3. Stres

Stres dalam kadar tertentu merupakan hal yang wajar dialami seseorang. Namun stres kronis bisa memicu rasa lelah. Bahkan, stres berkepanjangan dapat menyebabkan stress-related exhaustion disorder (ED), yaitu kondisi medis yang ditandai dengan gejala kelelahan fisik maupun psikologis.

Stres kronis juga dapat menimbulkan perubahan pada struktur dan fungsi otak serta memicu peradangan kronis, yang semuanya berkontribusi pada gejala kelelahan.

4. Kondisi Medis Tertentu

Kelelahan kronis yang tidak jelas penyebabnya perlu diperiksakan ke dokter. Pemeriksaan medis dapat membantu menyingkirkan kemungkinan penyakit yang menyebabkan kelelahan, seperti:

  • Sleep apnea
  • Hipotiroidisme
  • Kanker
  • Chronic fatigue syndrome
  • Multiple sclerosis
  • Gangguan kecemasan
  • Penyakit ginjal
  • Depresi
  • Diabetes
  • Fibromyalgia

Penting untuk diingat, merasa lelah terus-menerus bukanlah hal yang normal. Jika kelelahan sering terjadi, kemungkinan ada satu atau lebih penyebab yang mendasarinya. Penanganan yang tepat terhadap kondisi medis dasar tidak hanya membantu mengurangi rasa lelah, tetapi juga meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

5. Pola Makan yang Buruk

Pola makan sangat memengaruhi energi dan kondisi tubuh. Untuk menjaga stamina serta memenuhi kebutuhan nutrisi penting, tubuh memerlukan asupan makanan seimbang yang kaya zat gizi.

Jika tubuh tidak mendapat cukup kalori dan nutrisi, terutama protein, maka cadangan lemak dan otot akan dipecah untuk memenuhi kebutuhan energi. Kondisi ini bisa menyebabkan penurunan massa otot dan lemak tubuh, yang pada akhirnya memicu rasa lelah.

Selain itu, pola makan tinggi makanan ultra-proses juga dapat menurunkan energi. Konsumsi gula tambahan dalam jumlah besar, misalnya, dapat mengganggu kualitas tidur serta meningkatkan kadar gula darah dan insulin secara kronis, sehingga menimbulkan rasa lelah.

Sebaliknya, pola makan yang rendah makanan olahan dan gula tambahan, namun kaya buah, sayuran, kacang-kacangan, serta sumber protein sehat dapat membantu mengurangi kelelahan, mendukung tidur lebih nyenyak, sekaligus memberikan nutrisi optimal bagi tubuh.

6. Konsumsi Kafein Berlebihan

Minuman berkafein seperti kopi atau minuman energi memang terasa bisa menambah energi. Namun, konsumsi berlebihan justru dapat menyebabkan tubuh terasa lebih lelah di hari berikutnya, karena kafein berlebihan dapat mengganggu kualitas tidur.

Penelitian menunjukkan rasa lelah di pagi hari sering mendorong seseorang untuk mengonsumsi kafein dalam jumlah besar, yang pada gilirannya merusak siklus tidur. Akibatnya, muncul kebiasaan bergantung pada kopi atau minuman berkafein lain untuk menjaga energi, padahal siklus lelah-tidur buruk terus berulang.

Kopi dan teh hijau masih bermanfaat bila dikonsumsi dalam jumlah wajar, tetapi minuman energi sebaiknya dihindari karena umumnya mengandung stimulan tinggi dan gula tambahan. Bagi mereka yang sering mengalami gangguan tidur, mengurangi asupan kafein bisa membantu memperbaiki kualitas tidur sekaligus meningkatkan energi.

7. Kurang Minum (Dehidrasi)

Hidrasi yang cukup berperan penting dalam menjaga energi tubuh. Setiap hari, tubuh kehilangan cairan melalui urine, feses, keringat, dan pernapasan, sehingga cairan tersebut harus digantikan dengan cukup minum.

Dehidrasi terjadi ketika asupan cairan tidak sebanding dengan kehilangan cairan. Kondisi ini dapat menurunkan energi dan mengurangi konsentrasi.

Meski anjuran umum adalah minum delapan gelas air per hari, kebutuhan cairan sebenarnya bergantung pada faktor seperti berat badan, usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas.

Yang terpenting adalah minum cukup hingga tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Gejala umum dehidrasi meliputi rasa haus, lelah, pusing, dan sakit kepala.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.