Parapuan.co - Dalam urusan tumbuh kembang buah hati, Sahabat NOVA selaku orang tua pasti pernah mendengar anjuran bahwa anak harus sering bermain di luar rumah.
Di tengah pengaruh gadgetyang cukup deras, nyatanya bermain bersama anak di luar rumah tetap harus dilakukan karena hal ini berkaitan dengan eksplorasi.
Daripada screen timeberjam-jam, sebagai orang tua tentu lebih tenang apabila melihat anak eksplorasi luar ruangan. Meski begitu, kita mungkin ketakutan anak akan kotor bahkan terserang penyakit.
Padahal, menghabiskan waktu di luar ruangan sangat bermanfaat bagi anak. Dilansir dariUNICEF, permainan bebas yang dilakukan anak di luar ruangsangatbermanfaat bagi kesehatan fisik.
Hal tersebut juga berkaitan erat dengan keterampilan sosial, bahkan konsentrasi anak di masa sekolah.
Menghabiskan waktu di ruang terbuka hijau juga dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional anak. Penelitian banyak menunjukkan bahwa anak yang di ruang terbuka, memiliki tingkat stres lebih rendah.
Lebih jauh lagi, mereka juga memiliki ketahanan emosional lebih baik, bahkan lebih sehat secara fisik dan kardiovaskularnya. Hal ini ditunjukkan dari studi oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
WHO menyebutkananak yang menghabiskan setidaknya dua jam sehari di luar ruangan memiliki 27 persen lebih banyak aktivitas fisik daripada yang tidak, sehingga mereka mungkin lebih sehat.
Lantas, berapa waktu yang disarankan untuk anak bermain di luar ruangan?
Dilansir dari UNICEF,Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan anak-anak berusia satu hingga empat tahun menghabiskan setidaknya tiga jam sehari untuk beraktivitas fisik.
Sedangkan untuk anak berusia lima hingga 17 tahun sebaiknya melakukan 60 menit sehari untuk aktivitas fisik sedang hingga berat.
Meski memiliki banyak manfaat, bermain di luar ruangan tidak mudah bagi orang tua di Indonesia. Seringnya, aktivitas fisik untuk anak berupaplaygrounddalam pusat perbelanjaan.
Berdasarkan siaran pers yang NOVA terima dari Loluna,9 dari 10 kota di Indonesia dikategorikan tidak ramah anak karena minimnya taman dan ruang bermain terbuka, sementara 70% fasilitas yang ada sudah tidak layak pakai.
Melihat kondisi ini, Loluna Baby Skincare meresmikan renovasi taman bermain gratis di TK Islam Al Abror, Ciracas, Jakarta Timur – sekolah yang telah berdiri hampir 45 tahun tanpa peremajaan fasilitas bermain.
Fasilitas baru ini aman, edukatif, dan inklusif, bisa digunakan bukan hanya oleh para siswa, tetapi juga lebih dari 100 keluarga di lingkungan sekitar.
"Bagi orang tua, mengajak anak bermain di luar rumah adalah cara efektif mengurangi screen time sekaligus mendukung tumbuh kembangnya. Tapi bagaimana kalau fasilitasnya tidak ada atau tidak layak? Di sinilah kami ingin membantu. Akses terhadap ruang bermain adalah #HakSemuaAnak, bukan kemewahan," ujar Bianca Belnadia, Co-Founder Loluna.
Dukungan juga datang dari Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan, yang memiliki perhatian pada pendidikan anak usia dini.
"Anak-anak adalah warga kota yang berhak berjalan, bermain, dan belajar di lingkungan yang aman, edukatif, dan inklusif. Melalui kolaborasi lintas pihak, kita menghadirkan taman bermain yang memberi kesempatan sama bagi semua anak. Ini langkah kecil yang berarti untuk mengurangi kesenjangan sosial," ujarnya.