Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga meminta agar aset yang dimiliki Pasar Jaya dimanfaatkan sebagai dijadikan hunian vertikal guna memenuhi kebutuhan hunian di Jakarta.

"Jakarta kekurangan 250 ribu sampai 300 ribu unit hunian layak. Pasar Jaya punya aset strategis, jangan berhenti di atas kertas," kata Pandapotan dalam diskusi Balkoters Talk bertajuk “Transformasi Pasar di Kota Jakarta Menuju Kota Global" di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, transformasi pasar di Jakarta saat ini bukan sekadar renovasi, tetapi strategi besar menuju kota global sekaligus jawaban atas krisis hunian di ibu kota.

Dia menambahkan keberhasilan revitalisasi pasar bukan hanya untuk pedagang, tetapi juga generasi muda, termasuk kalangan pewarta.

"Ke depan, wartawan yang baru menikah dan belum punya rumah pun bisa mendapat hunian layak di tengah kota," ujar Pandapotan.

Terkait pola pembiayaan, sambung dia, tidak bisa lagi hanya mengandalkan pemerintah pusat. Dia pun menyarankan agar skema jangka panjang dengan pihak ketiga dan dana tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dari swasta dioptimalkan.

Lebih jauh, dia menuturkan dengan adanya hunian di atas pasar yang dimiliki oleh Pasar Jaya, maka penghuni mendapatkan akses yang lebih mudah, dan pasar tradisional di Jakarta juga kembali ramai.

"Hunian di atas pasar akan memberi akses lebih mudah bagi masyarakat untuk tinggal di tengah kota," tutur Pandapotan.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan menegaskan langkah revitalisasi kini diarahkan untuk menjadikan pasar sebagai simbol kota modern dan ramah lingkungan.

"Program ini sekaligus bagian dari strategi besar menjadikan Jakarta sebagai kota global," ucap Agus.

Sejak menjabat pada Agustus 2023, dia mengungkapkan jajaran direksi Pasar Jaya bergerak cepat melakukan modernisasi seluruh pasar di Kota Jakarta.