Jakarta (ANTARA) - Atlet modern pentatlon putri Indonesia, Dea Salsabila Putri, menjadikan hasil Kejuaraan Dirgantara Laser Run KASAU Cup 2025 sebagai bahan evaluasi menuju SEA Games 2025 setelah finis di posisi keempat di Plaza Aldiron Pancoran, Jakarta, Sabtu (27/9).

“Walau gagal naik podium, saya tidak berkecil hati. Justru hasil ini bagus untuk berlatih lebih keras, memperbaiki kekurangan, dan mempertajam keunggulan agar di SEA Games Thailand nanti benar-benar prima serta bisa mempersembahkan yang terbaik untuk Indonesia,” kata Dea dalam keterangan resmi, Minggu.

Peraih tiga medali emas SEA Games 2019 itu menilai persaingan di pentatlon makin ketat oleh meningkatnya jumlah peserta dan makin tipisnya selisih catatan waktu.

“Dulu peserta bisa dihitung jari, sekarang justru dibatasi karena banyak yang ingin ikut. Catatan waktunya pun makin mepet, gap antar-atlet tidak sejauh dulu,” ujarnya.

Dea melihat kondisi ini sinyal positif bagi perkembangan modern pentatlon di Indonesia.

“Banyak muncul atlet muda, regenerasi berjalan dengan baik. Terlebih Ketua Umum PP MPI Marsekal Muda TNI Purwoko Aji Prabowo sangat perhatian dan langsung memotivasi atlet,” katanya.

Dalam ajang ini atlet Pelatnas modern pentathlon mendominasi podium putra dan putri.

Pada kelompok putra, Samuel Christian Matulatuwa merebut medali emas dengan catatan waktu 11 menit 29,72 detik. Tiga atlet Pelatnas hanya mengisi posisi 3–6 dari total 73 peserta.

Di bagian putri, Vera Febrianti tampil tercepat dengan torehan waktu 13 menit 38,68 detik.

Sekretaris Jenderal PP MPI Marsekal Pertama TNI Ridwan Gultom menyebut hasil tersebut buah dari program Pelatnas di Pantai Anyer.

“Atlet Pelatnas terus digembleng latihan keras dengan disiplin tinggi oleh pelatih-pelatih kami. Hasilnya terlihat di KASAU Cup ini,” ujar Ridwan.

Ia menambahkan, para atlet akan terus menjalani program Pelatnas hingga sebelum berangka ke SEA Games Thailand.