Kairat vs Real Madrid, Tempuh Perjalanan Terjauh, Potensi Cuaca Ekstrem
Muhammad Barir September 29, 2025 01:30 PM

Kairat vs Real Madrid, Real Madrid Tempuh Perjalanan Terjauh ke Kazakhstan, Berpotensi Hadapi Cuaca Ekstrem

TRIBUNNEWS.COM- Real Madrid akan menghadapi tantangan tak biasa dalam lanjutan Liga Champions, Selasa (30/9) pukul 23.45 WIB nanti. Skuat asuhan Xabi Alonso ini melakukan perjalanan lintas benua ke Almaty, Kazakhstan, markas klub debutan Kairat Almaty. 

Setelah kekalahan menyakitkan 5-2 dalam Derby Madrid kontra Atletico, laga tandang ini menjadi momen penting bagi Los Blancos untuk kembali ke jalur kemenangan — namun medan tempur kali ini jauh dari kata biasa.

Bukan kualitas skuad Kairat yang membuat khawatir. Alih-alih adalah jarak tempuh, dan  medan laga yang sangat tidak familiar. 

Jarak tempuh 8.000 kilometer dari Madrid ke Almaty menjadikan ini salah satu perjalanan terjauh dalam sejarah Liga Champions, bahkan melampaui Astana yang debut di 2015 sebagai tuan rumah paling timur di ajang ini.

Rombongan Real Madrid akan menempuh perjalanan udara selama sekitar delapan jam menggunakan penerbangan carteran langsung. Namun bagi fan yang nekat menyusul tim ke Asia Tengah, waktu tempuh bisa mencapai 16 hingga 24 jam karena minimnya koneksi penerbangan komersial dari Eropa ke Almaty. Di atas itu semua, perbedaan zona waktu tiga jam membuat waktu kickoff akan terasa aneh: pukul 21.45 malam waktu Almaty, atau 18.45 di Spanyol.

Perbedaan ritme biologis dan jet lag tentu menjadi faktor yang harus diantisipasi oleh staf medis dan teknis Madrid. Apalagi, suhu udara di kaki pegunungan Trans-Ili Alatau, tempat kota Almaty berada, bisa mencapai -9 derajat Celsius di malam hari pada akhir September hingga November. 

Jika hujan atau bahkan salju turun, laga ini bisa menjadi salah satu yang paling ekstrem secara cuaca dalam fase grup musim ini.

Di laga sebelumnya, Kairat memang tumbang 4-1 dari Sporting Lisbon. Namun jangan lupakan bahwa mereka mampu menyingkirkan Celtic di babak playoff — hasil yang menandakan mereka bukan sekadar pelengkap grup.

 

 

 

 

Bagi Real Madrid, laga ini hadir dalam waktu yang kurang ideal. Kekalahan telak dari Atletico Madrid telah menimbulkan keraguan, terutama di lini belakang. Meski menang meyakinkan atas Marseille di laga pembuka grup, atmosfer tandang seperti ini bisa mengganggu konsentrasi tim sekelas Madrid jika tidak disikapi dengan serius.

Xabi Alonso diperkirakan akan melakukan rotasi moderat — menjaga keseimbangan antara mengistirahatkan pemain inti dan memastikan tidak kehilangan 

Masalah utama Madrid masih tetap pada krisis di lini belakang. Bek kanan berpengalaman, Dani Carvajal, akan absen sekitar satu bulan setelah cedera betis. Eder Militao, Trent Alexander-Arnold, Antonio Rüdiger, dan Ferland Mendy juga akan absen karena cedera.

Menghadapi krisis cedera di lini belakang, Alonso kemungkinan akan menurunkan komposisi pertahanan yang sama seperti saat menang 4-1 atas Levante pada 23 September, di mana Raul Asencio dan Fran Garcia dimainkan sebagai bek sayap, sementara Alvaro Carreras ditempatkan sebagai bek tengah.

Di lini serang, Franco Mastantuono tengah mendorong untuk kembali masuk starting XI Real Madrid, yang bisa membuat Jude Bellingham turun ke bangku cadangan setelah menjalani starter pertamanya sejak Piala Dunia Antarklub pada akhir pekan lalu.

Pemain seperti Arda Güler, Joselu, atau bahkan Nico Paz mungkin mendapat menit bermain lebih banyak, terutama jika Madrid unggul cepat.

Apa yang membuat laga ini menarik adalah faktor di luar lapangan: suhu dingin, altitude kota yang tinggi, kondisi rumput yang berbeda (sering kali semi-sintetis), serta atmosfer stadion yang intim dan penuh semangat. 

Bagaimana pun, Madrid di atas kertas jauh lebih unggul, namun laga ini tak akan mudah. Gol dari Kairat bisa terjadi karena situasi set-piece atau kesalahan konsentrasi akibat jet lag. Namun pada akhirnya, kualitas individual Madrid 
diyakini cukup untuk mengamankan tiga poin penting dari perjalanan jauh ini. 

Sebgai catatan, laga ini juga menjadi bagian dari rangkaian laga tandang Real Madrid yang penuh tantangan. Setelah ini, mereka harus bertandang ke Anfield (Liverpool), Da Luz (Lisbon), dan markas Olympiacos di Athena. Artinya, konsistensi di laga seperti melawan Kairat sangat penting jika Madrid ingin mengunci posisi teratas grup lebih awal. 


Ancaman Calon Pemain Chelsea 

PEMAIN Kairat Almaty yang akan jadi pusat perhatian adalah Dastan Satpaev. Dia menjadi sorotan setelah menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah Liga Champions di usia 16 tahun. Ia sudah dikontrak Chelsea untuk musim depan.

Meski baru dikenal publik Eropa secara luas, Kairat Almaty punya sejarah panjang lantaran berdiri sejak 1954. Klub ini hanya mengoleksi dua gelar liga domestik dan lima piala, namun atmosfer kandang mereka di Almaty bisa menjadi tantangan tersendiri.

Skuad mereka merupakan campuran lintas budaya: 13 pemain lokal, ditambah ekspatriat dari Brasil, Portugal, Serbia, Israel, hingga Georgia. Pelatih kepala mereka, Rafael Urazbakhtin, adalah legenda lokal. (Tribunnews/den)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.