TRIBUNNEWS.COM - Kemenangan Al Nassr atas Al Ittihad di Liga Arab Saudi menjadi hasil yang mengoyak seluruh kompetisi.
Al Nassr seolah menegaskan diri tak lagi inferior saat berhadapan dengan tim-tim yang menjadi pesaing langsung untuk memperebutkan gelar Liga Arab Saudi.
Al Nassr mesti berterima kasih kepada bintang mereka, Cristiano Ronaldo, yang memastikan kemenangan timnya atas Al Ittihad.
Satu gol yang ia buat di menit ke-35 ikut mengunci kemenangan Al Nassr kala itu.
Rupanya gol tersebut tak hanya berimbas kepada posisi Ronaldo yang semakin nyaman di puncak daftar top skor.
Hal itu merembet kepada Al Ittihad yang seolah mendapatkan tiga kemalangan beruntung.
Nasib apes Al Ittihad yang pertama adalah soal posisi mereka di klasemen sementara.
Karim Benzema dan kolega harus berbesar hati melihat Al Nassr berada di atas mereka.
Saat ini posisi puncak di klasemen memang dikunci Al Nassr dengan raihan 12 poin dari 4 pertandingan.
Sementara Al Ittihad berada di peringkat ketiga dengan terpaut tiga poin.
Mereka baru mendapatkan 9 poin dari 4 pertandingan yang dijalani.
Nasib apes tim tak hanya berhenti sampai di situ.
Al Ittihad juga harus merelakan status tim yang sempurna menyapu kemenangan sepanjang Liga Arab Saudi berlangsung di awal musim ini.
Sebelum berhadapan dengan Al Nassr, Al Ittihad juga berstatus tak terkalahkan.
Ternyata mereka tak berdaya mempertahankan gelar mentereng tersebut.
Mereka harus rela melihat Al Nassr menjadi satu-satunya tim yang bisa mendapatkan kemenangan dari empat pertandingan yang dijalani.
Namun Al Ittihad bisa sedikit lega lantaran kekalahan ini terjadi di awal musim.
Mereka masih punya banyak kesempatan mengejar Al Nassr yang dalam momentum bagus.
Sedangkan nasib apes ketiga adalah soal kebersamaan dengan sang pelatih, Laurent Blanc.
Para petinggi Al Ittihad memutuskan kekalahan melawan Al Nassr menjadi akhir perjalanan Blanc.
Mereka tak lagi mempercayai pelatih asal Prancis itu menjadi juru taktik N'Golo Kante dan kawan-kawan.
Masa kepelatihan Blanc di Al Ittihad berakhir cukup singkat.
Ia hanya berada di kursi kepelatihan selama 1 tahun 2 bulan.
Kala itu ia dipercaya menjadi pelatih pada 13 Juli 2024. Blanc menggantikan Marcelo Gallardo yang dipecat lantaran berselisih dengan Karim Benzema.
Sayangnya Blanc tak bisa melanjutkan kesukesan yang sempat tercium di awal era kepelatihannya.
Ia sempat sukses membawa Al Ittihad menjadi juara Liga Arab Saudi dan Piala Raja.
Kini, Al Ittihad masih melakukan audisi untuk mencari pelatih baru yang pas untuk mengawal langkah mereka di Liga Arab Saudi selanjutnya.
Ada beberapa nama pelatih top yang dihubungkan dengan Al Ittihad.
Salah satunya adalah Xavi Hernandez yang disebut masuk daftar pelatih incaran.
Namun Xavi belum memberikan jawaban pasti soal kemungkinan melatih di tanah Arab.
(Guruh)