Trenggalek, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa, resmi meluncurkan operasional pelayanan Sekolah Rakyat (SR) ke-50 secara Nasional yang diikuti 69 peserta didik yang terdiri atas siswa sekolah dasar hingga tingkat SMP.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan, keberadaan Sekolah Rakyat menjadi wujud komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program pendidikan inklusif dan layanan sosial bagi anak-anak dari berbagai latar belakang.
"Selain ruang kelas, disiapkan juga asrama karena sistemnya boarding school. Kami berharap anak-anak betah tinggal dan belajar di sini," katanya.
Pada tahap awal, Pemkab menyiapkan ruang kelas sementara sembari menunggu pembangunan sekolah permanen.
Fasilitas lain mencakup tenaga pengajar dari Dinas Pendidikan, tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan, psikolog, hingga konselor dari Dinas Sosial.
Sekolah ini juga dirancang sebagai sekolah inklusi yang membuka akses bagi penyandang disabilitas.
Plt. Kepala Dinas Sosial PPPA Kabupaten Trenggalek, Christina Ambarwati, menambahkan bahwa Sekolah Rakyat Trenggalek menampung tiga rombongan belajar, yakni dua rombel SD dan satu rombel SMP.
"Idealnya satu rombel 25 anak. Saat ini sudah terdata 69 siswa dengan 16 tenaga pendidik," jelasnya.
Untuk mencegah rasa homesick, Pemkab menugaskan wali asrama yang berasal dari pekerja sosial.
Selain itu, pada awal masa pengenalan, anak-anak lebih diarahkan untuk beradaptasi dengan suasana sekolah sebelum masuk pada pembelajaran akademik.
"Hari ini siswa menjalani MPLS dengan pendampingan orang tua dan pemeriksaan kesehatan dari puskesmas," kata Christina.
Sekolah Rakyat Trenggalek juga dilengkapi sarana laboratorium, ruang makan, asrama, hingga kelas berbasis teknologi.
Perangkat pendukung ditargetkan lengkap pada awal Oktober.
"Tahap awal difokuskan agar anak-anak merasa nyaman. Konseling diberikan baik kepada siswa maupun orang tua untuk menyesuaikan kebutuhan masing-masing," imbuhnya.
Salah satu peserta didik, Dea Nanda Sari dari SMP Negeri 3 Munjungan, mengaku senang bisa masuk Sekolah Rakyat. "Suasananya berbeda, bisa mengenal banyak teman dan merasa nyaman," ujarnya.
Dengan peresmian ini, Trenggalek menjadi daerah ke-50 yang memiliki Sekolah Rakyat.
Pemkab optimistis model pendidikan inklusif berbasis asrama ini akan memperluas akses layanan pendidikan sekaligus mendukung program nasional pemenuhan hak anak.