Sasar Pasar Komersil Horeca, PT Kimia Yasa Surabaya Kembangkan Produk LPG PrimGas
irwan sy September 30, 2025 10:33 PM

SURYA.co.id | SURABAYA – PT Kimia Yasa Surabaya melaunching produk LPG yang dipasarkan untuk segmen hotel, restoran dan kafe (horeka), Selasa (30/9/2025).

PT Kimia Yasa Surabaya adalah perusahaan penjualan dan logistik produk petrokimia serta LPG (Liquid Petroleum Gas).

Produk yang diberi nama PrimGas ini menampilkan chet Brian Wicaksono sebagai Brand Ambassador-nya.

Direktur PT Kimia Yasa Surabaya, Robbyanto Lukito, menjelaskan perseroan sudah menggeluti dunia penyediaan LPG sejak 2001.

"Saat ini, kami melihat bahwa kontribusi antara pembeli industri dan komersial kami cukup besar. Selain curah, kami juga sudah mempunyai ukuran dari tabung 9 kilogram hingga 50 kilogram,’’ kata Robbyanto.

Namun, pihaknya memang fokus pada penyediaan LPG curah untuk keperluan industri.

Hal tersebut karena pembeliannya biasanya langsung dalam volume besar.

Namun seiring waktu, pihaknya juga melayani pelanggan komersial.

"Jadi saat ini memang menjadi fokus. Hal tersebut didorong dari pertumbuhan industri yang lebih lambat daripada sektor komersial seperti rumah sakit dan horeca," jelas Robbyanto.

Menurutnya, ceruk pasar tersebut tak bisa dipenetrasi dengan cara biasa.

Karena itu, pihaknya akan mencoba mengubah sistem penjualan serta pendekatan ke konsumen.

Dia yakin, bahwa pihaknya bisa merebut pasar di segmen komersial.

’’Kalau LPG saya rasa semua sama saja. Toh, suplai yang kami dapatkan dari tempat yang sama. Yang paling penting, adalah layanan yang kami berikan,’’ ungkapnya.

VP Commercial PT Kimia Yasa, Sugiarto Soendjojo, menambahkan saat ini pihaknya menyalurkan antara 7.000 hingga 8.000 ton per bulan untuk wilayah Jawa Bali.

"Dengan strategi perluasan pasar  dan wilayah, kami menargetkan bisa meningkatkan penjualan antara 20-30 persen di masa depan," tambah Sugiarto.

Dia juga menyebutkan, saat ini pihaknya mengincar Sumatera dan wilayah luar Jawa lainnya.

Dengan mempunyai lebih dari 20 titik distribusi dan sembilan SPBE (Stasiun Pengisian Bulk Elpiji) di Indonesia, target tersebut optimistis tercapai.

"Nanti SPBE juga pasti kami tambah sesuai dengan perluasan pasar. Memang, level distribusi kami masih untuk komersial bukan ritel. Karena ritel pasti butuh jaringan distribusi yang lebih banyak,’’ imbuh Edric Gondosabdono, Regional Manager PrimGas LPG.

Brand ambassador Primgas, Chef Brian Wicaksono mengatakan, pengunaan LPG dengan tepat sebenarnya bisa memberikan manfaat untuk usaha.

"Meski kualitas produk sama, ternyata layanan purna jual membuat konsumsi bahan bakar dapur berbeda," komentarnya.

Dia mencontohkan saat dia mengelola dapur katering di Jakarta.

Sebelumnya, dia menghabiskan 2-3 tabung gas 50 kilogram per minggu.

Namun, konsumsinya ternyata bisa dihemat hingga 14 hari.

’’Bukan karena LPG-nya tapi karena penyedianya memberikan layanan pengecekan pipa. Setelah diperbaiki ternyata bahan bakarnya lebih efisien,’’ pungkas Chef Brian.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.