Kronologi FDA Temukan Kontaminasi Radioaktif Cesium-137 pada Cengkeh Indonesia
GH News October 02, 2025 05:11 PM
Jakarta -

Selain udang beku, Food and Drug Administration AS (FDA) baru-baru ini menemukan lagi produk impor asal Indonesia yang diduga terkontaminasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137), yakni cengkeh. Produk rempah tersebut diketahui dikirim oleh perusahaan PT Natural Java Spice.

Akibatnya, produk rempah dari perusahaan tersebut yang dikirim ke AS juga masuk dalam import alert untuk kontaminasi kimia.

Customs & Border Protection AS (CBP) di pertengahan Agustus memberitahu FDA mengenai temuan Cs-137 di sebuah kontainer di pelabuhan Los Angeles/Long Beach, California. FDA kemudian mengambil sejumlah sampel untuk analisis radionuklida, dan hasilnya mengonfirmasi adanya Cs-137 pada satu sampel cengkeh sebesar 732,43 Bq/kg.

"Perusahaan dengan produk yang terdeteksi mengandung Cs-137 telah dimasukkan ke dalam Import Alert, sehingga produk mereka ditolak masuk ke pasar Amerika Serikat," demikian kata FDA, dikutip dari laman resminya, Kamis (2/10/2025).

"Untuk mencegah produk rempah apa pun dari perusahaan ini masuk ke AS sampai mematuhi Undang-Undang FD&C. FDA terus menyelidiki," kata FDA.

Sebelumnya, FDA juga mendeteksi radionuklida Cesium-137 pada awal Agustus lalu di satu sampel udang beku yang diimpor dari Indonesia. Udang itu diimpor oleh perusahaan PT Bahari Makmur Sejati.

Adapun kadar Cesium-137 yang terdeteksi dalam pengiriman udang beku sekitar 68 Bq/kg, yang berada di bawah Batas Intervensi Turunan FDA untuk Cs-137 sebesar 1200 Bq/kg.

"FDA belum mendeteksi Cs-137 dalam produk apa pun di atas tingkat intervensi turunan Cs-137 saat ini (1200 Bq/kg). Namun, tingkat yang terdeteksi dalam sampel udang tepung roti dapat menimbulkan potensi masalah kesehatan jika terpapar radiasi dalam jangka waktu lama, dikombinasikan dengan radiasi yang ada di lingkungan dan dari sumber lain, seperti prosedur medis," kata FDA.

"Menghindari produk dengan tingkat Cs-137 tersebut merupakan langkah yang bertujuan untuk mengurangi paparan radiasi tingkat rendah yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan jika terpapar terus-menerus dalam jangka waktu lama," lanjutnya.

Di sisi lain, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) Taruna Ikrar menekankan tengah berkoordinasi dengan otoritas pengawasan pangan dan obat di Amerika Serikat terkait temuan cengkeh mengandung zat radioaktif.

Meski begitu, ia belum bisa menjelaskan bagaimana tindak lanjut ke depan terkait temuan tersebut.

"Kita sekarang sedang berkoordinasi dengan BPOM AS karena kan temuannya dari BPOM AS," bebernya saat ditemui di Gedung Kemenkes RI, Kamis (2/10/2025).

"Dalam bentuk joint assestment antara BPOM Indonesia dengan US Food and Drug Administration," lanjutnya.Terkait kemungkinan penyetopan impor sementara, BPOM RI menyebut akan mengkaji lebih lanjut dengan pihak Kemendagri, bila ternyata benar ditemukan cemaran.

"Nanti kita akan berkoordinasi dengan Kemendag," pungkasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.