Grid.ID - Terungkap kisah Haikal, santri yang selamat usai 3 hari terjebak di reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. Ia berhasil dievakuasi oleh tim SAR setelah beri sinyal pada petugas.
Seorang santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, berhasil dievakuasi oleh tim penyelamat setelah 3 hari bertahan di dalam reruntuhan bangunan. Petugas berhasil mengeluarkan Haikal dalam keadaan selamat pada Rabu (1/10/2025) siang.
Usai penyelamatan itu, Haikal kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dirawat. Diketahui Haikal menjadi salah satu santri yang selamat setelah bangunan musala tiga lantai roboh menimpa asrama putra ponpes.
Kisah Haikal menjadi sorotan lantaran upayanya untuk tetap bertahan menunggu bantuan. Ia sempat memukul-mukul beton bersama seorang temannya, Yusuf, untuk memberi tanda kepada tim penyelamat.
Saat itu, tim Basarnas bertanya kepada Yusuf tentang kondisinya di dalam reruntuhan. Yusuf mengatakan bahwa dirinya tidak terluka namun perut kirinya terjepit.
"Yusuf, umurmu berapa? Apa yang luka?" tanya petugas Basarnas, dikutip dari Tribun Jatim, Kamis (2/10/2025).
Sementara itu, Haikal menyebut bahwa dirinya merasakan sakit di sekujur tubuhnya.
"Kamu yang sakit apa, Nak?" tanya petugas kepada Haikal.
"Semuanya sakit," jawab Haikal.
Satu hari usai percakapan tersebut, Haikal akhirnya berhasil diselamatkan pada Rabu (1/10/2025) setelah proses upaya sulit tim SAR. Sementara Yusuf sudah berhasil dievakuasi sebelumnya, yakni pada Selasa (30/10/2025) dini hari.
Di waktu yang bersamaan dengan Haikal, petugas juga mengevakuasi satu orang korban lainnya. Namun korban dalam kondisi tidak selamat.
Hingga Rabu (1/10/2025), tercatat sudah ada 4 korban meninggal dunia. Sementara itu 23 orang mengalami luka berat dan 75 lainnya luka ringan.
“Satu meninggal dunia. Sehingga sejauh ini sudah ada empat korban meninggal dunia,” ujar Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, dikutip dari Kompas.com, Kamis (2/10/2025).
Menurut Syafii, data tersebut masih dinamis, artinya kemungkinan korban masih bisa bertambah. Namun pihaknya menegaskan akan terus berupaya yang terbaik untuk proses evakuasi.
“Namun datanya masih dinamis. Yang jelas, kami terus berupaya untuk mengevakuasi para korban,” lanjutnya.
91 Santri Terjebak
Tim SAR telah mendeteksi adanya 15 titik korban yang berada di bawah reruntuhan gedung Ponpes Al Khoziny. Diduga masih ada 91 santri yang masih terjebak di dalam reruntuhan.
Beberapa korban masih bisa berkomunikasi dengan tim SAR. Namun mereka belum bisa dievakuasi karena kondisi yang terjepit reruntuhan.
Tim SAR pun memberikan suplai makanan dan minuman serta infus kepada korban yang belum bisa dievakuasi. Suplai diberikan melalui celah-celah yang dapat dicapai oleh tim SAR.
"Tim dapat mencapai korban melalui celah-celah di bawah reruntuhan. Selama mendapatkan suplai makan minum serta infus, maka memungkinkan korban dapat bertahan lebih lama alias lebih dari batas waktu krusial 72 jam," ungkap Syafii.
Dikabarkan sebelumnya bahwa bangunan tiga lantai Ponpes Al Khoziny mendadak roboh pada Senin (29/9/2025). Bangunan runtuh saat para santri sedang melaksanakan salat asar di lantai satu gedung tersebut sekitar pukul 15.00 WIB.
Bangunan ambruk saat proses pengecoran sedang dilakukan di lantai atas. Diketahui, gedung tersebut sedang dalam proses pembangunan selama 10 bulan terakhir.