TRIBUNNEWS.COM - Beberapa tanggal dalam kalender memiliki berbagai peringatan, baik peringatan nasional atau internasional.
Seperti pada tanggal 3 Oktober 2025 merupakan momen penting yang menyimpan catatan sejarah serta peringatan nasional di beberapa belahan dunia.
Di Indonesia, tanggal 3 Oktober memiliki arti yang signifikan dalam sejarah militer bangsa, karena hari ini diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Pembela Tanah Air (PETA).
PETA adalah sebuah organisasi yang dibentuk pada tahun 1943 di masa pendudukan Jepang dan kemudian berperan besar sebagai cikal bakal kekuatan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Sementara itu, secara global, tanggal 3 Oktober juga menjadi hari yang dirayakan dengan khidmat oleh jutaan orang karena menandai peristiwa penting lainnya.
Misalnya Hari Persatuan Jerman, yang memperingati penyatuan kembali Jerman Timur dan Jerman Barat pada tahun 1990, serta Hari Kemerdekaan Irak, yang jatuh pada tanggal yang sama.
Selain perayaan sejarah dan nasional, tanggal 3 Oktober juga dikenal dalam budaya populer dan sosial sebagai perayaan National Boyfriend Day di beberapa negara dan juga World Temperance Day.
Berikut berbagai peringatan pada 3 Oktober 2025:
Bagi Indonesia, tanggal 3 Oktober adalah momen bersejarah yang memiliki makna mendalam dalam konteks militer dan perjuangan kemerdekaan, yaitu Hari Ulang Tahun Pembela Tanah Air (PETA).
Organisasi militer ini dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 atas inisiatif dan desakan dari tokoh nasionalis, Gatot Mangkupraja, kepada pemerintah militer Jepang pada masa pendudukan.
Meskipun dibentuk oleh Jepang dengan tujuan awal membantu mereka menghadapi Sekutu, PETA justru menjadi sekolah militer bagi pemuda-pemuda Indonesia.
Para anggota PETA mendapatkan pelatihan militer yang sangat penting, yang kemudian menjadi modal utama dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Bahkan, banyak tokoh PETA yang kelak memainkan peranan sentral dalam sejarah militer Indonesia dan menjadi cikal bakal berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Tanggal ini merupakan hari libur nasional paling penting di Jerman.
Hari Persatuan Jerman merayakan penyatuan kembali Republik Federal Jerman (Jerman Barat) dan Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) yang secara resmi terjadi pada 3 Oktober 1990.
Peringatan ini bukan sekadar perayaan politik, tetapi simbol kemenangan harapan, kebebasan, dan berakhirnya perpecahan panjang.
Pada tanggal ini di tahun 1932, Irak resmi meraih kemerdekaan penuh dari Inggris, menjadi negara berdaulat.
Peringatan ini adalah momen untuk mengenang perjuangan dan meninjau kembali perjalanan bangsa Irak.
Setiap tanggal 3 Oktober, banyak orang di berbagai belahan dunia merayakan sesuatu yang sederhana namun bermakna, National Boyfriend Day, atau dalam bahasa Indonesia, Hari Pacar Nasional.
Ide untuk menciptakan Hari Pacar Nasional muncul di awal tahun 2000-an, ketika sekelompok orang merasa bahwa pasangan mereka pantas mendapatkan hari khusus sebagai bentuk apresiasi, dikutip dari Days Of The Year.
Seperti halnya Hari Ibu, Hari Ayah, atau Hari Sahabat, Hari Pacar Nasional dimaksudkan untuk merayakan cinta, kesetiaan, dan dukungan yang diberikan oleh seorang pacar pria dalam suatu hubungan.
Awalnya, kata "boyfriend" hanya berarti teman laki-laki tanpa konotasi romantis.
Namun, pada awal 1900-an, arti kata ini mulai bergeser menjadi lebih personal dan emosional.
Tahun 1909 menjadi penanda awal ketika masyarakat mulai menggunakan istilah 'boyfriend' untuk menyebut pasangan laki-laki dalam konteks romantis.
Istilah "boyfriend" semakin populer tidak hanya dalam percintaan, tapi juga dalam dunia fashion.
Setelah Levi’s memproduksi celana jins untuk wanita pada tahun 1930-an, gaya celana longgar yang terinspirasi dari potongan jins pria mulai tren pada tahun 1950-an.
Celana ini disebut “boyfriend jeans”, dan menjadi ikon gaya kasual yang nyaman.
Para tokoh terkenal seperti Marilyn Monroe dan Putri Alexandra turut mempopulerkannya.
Kata "boyfriend" terus muncul dalam budaya pop. Pada tahun 1971, film musikal Inggris berjudul "The Boy Friend" dirilis.
Dibintangi oleh Twiggy, film ini diadaptasi dari musikal panggung tahun 1953 dan berlatar di Inggris selatan pada era 1920-an.
Film ini menambah dimensi romantis dan artistik pada istilah "boyfriend", menunjukkan bagaimana kata ini terus berevolusi dalam berbagai bentuk seni.
Istilah "boyfriend" mendapat sentuhan modern saat Justin Bieber, idola remaja internasional, merilis lagu berjudul "Boyfriend" pada tahun 2012.
Lagu ini pertama kali ditayangkan di acara The Ellen DeGeneres Show dan langsung menjadi hit global.
Dengan lirik "If I was your boyfriend, I’d never let you go...", lagu ini menjadi anthem cinta bagi jutaan fans muda, sekaligus mengukuhkan istilah "boyfriend" sebagai simbol kasih sayang dalam budaya pop kontemporer.
Kemudian pada awal 2000-an munculnya gagasan Hari Pacar Nasional.
Meskipun tidak ada pengakuan resmi dari lembaga pemerintah atau kalender internasional, Hari Pacar Nasional mulai tercatat dan menjadi tren di media sosial sekitar tahun 2014.
Banyak pengguna di Twitter, Instagram, dan Facebook mulai menandai tanggal 3 Oktober sebagai hari spesial untuk mengunggah foto, menulis caption manis, atau memberikan kejutan untuk pasangan mereka.
Dari sinilah, National Boyfriend Day menjadi fenomena digital yang terus berkembang setiap tahunnya.
World Temperance Day, atau Hari Anti Alkohol Sedunia, adalah momen tahunan yang didedikasikan untuk mendorong kesadaran akan dampak negatif alkohol terhadap individu, keluarga, dan masyarakat.
Gerakan Hari Anti Alkohol Sedunia berakar pada akhir abad ke-19 di Sri Lanka, ketika para pemimpin Buddha setempat mulai mengampanyekan pengurangan konsumsi alkohol di komunitas mereka, dikutip dari Days of The Year.
Mereka melihat langsung bagaimana alkohol merusak kesehatan, keharmonisan keluarga, dan struktur sosial masyarakat.
Dengan semangat kemanusiaan dan nilai-nilai agama, mereka mempromosikan hidup tanpa alkohol sebagai jalan menuju kesejahteraan.
Dari kampanye ini, terbentuklah Colombo Temperance Council (Dewan Antialkohol Kolombo), sebuah organisasi yang terus aktif hingga hari ini, menjadi salah satu simbol gerakan antialkohol paling awal di Asia.
Pada waktu yang hampir bersamaan, di Amerika Serikat, gerakan temperance (gerakan moderasi atau larangan alkohol) juga berkembang pesat.
Dipimpin oleh berbagai kelompok agama, khususnya perempuan Kristen, gerakan ini mengaitkan konsumsi alkohol dengan kemiskinan, kekerasan dalam rumah tangga, dan kehancuran moral.
Dua organisasi besar muncul dan menjadi ikon dalam sejarah ini yaitu American Temperance Society dan Women's Christian Temperance Union (WCTU).
Kedua kelompok ini mendorong moderasi atau pantang total terhadap alkohol, melalui pendidikan publik, kampanye moral, dan tekanan politik.
Aktivisme mereka bahkan berkontribusi pada diberlakukannya Larangan Minuman Keras (Prohibition Era) di Amerika Serikat pada awal abad ke-20.
Salah satu pencapaian monumental gerakan ini adalah Petisi Poliglot tahun 1884, yang diprakarsai oleh Frances Willard, pemimpin WCTU.
Petisi ini mengumpulkan hampir delapan juta tanda tangan dari lebih dari lima puluh negara, mendesak pemerintah untuk menghentikan perdagangan alkohol dan opium.
Petisi ini menjadi simbol dari kekhawatiran global terhadap dampak destruktif alkohol dan zat adiktif lainnya.
(Farra)