Kami menyajikan menu yang bervariasi dilengkapi dengan susu, menyesuaikan dengan kebutuhan para siswa

Manado (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Teling Atas, Kota Manado, maksimal memberi makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada 3.491 siswa, dengan meningkatkan kebersihan, higienitas dan variasi menu makanan, serta tidak ada komplain.

"Kami menyajikan menu yang bervariasi dilengkapi dengan susu, menyesuaikan dengan kebutuhan para siswa," kata Kepala SPPG Teling Atas, Anggita Pratiwi, melalui ahli gizi, Meychi Gracella Toebola di Manado, Jumat.

Meychi menjelaskan, bahwa SPPG Teling Atas Wanea itu, baru mulai beroperasi pada Agustus tahun 2025 dan melayani delapan sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Wanea, yakni dua TK, dua SD, dua SMP dan dua SMA.

Sebagai pihak penyedia makanan bergizi gratis, maka pihaknya bekerja sama dengan para penyedia sebagai pemasok bahan baku mentah untuk diolah di dapur Teling Atas Wanea tersebut.

"Kami bekerja hampir satu kali 24 jam, karena proses pengolahan bahan untuk dimasak dimulai pukul 24.00 Wita sampai 10 Wita, lalu proses pengepakan dan distribusi ke semua sekolah yang menjadi area pelayanan kami," kata Meychi.

Dia menjelaskan, untuk memastikan semua makanan yang disajikan kepada para siswa itu, sudah memenuhi standar gizi, maka semuanya melalui pemeriksaan ketat. Mulai dari bahan mentah diperiksa kelayakanannya, jika tidak layak langsung disingkirkan, atau tak dipakai kemudian proses pengolahan juga harus memenuhi standar baku.

"Kelayakan bahan makanan yang sedang dimasak sampai selesai juga diperiksa, apakah bersih dan memenuhi standar gizi, dan itu kami kerjakan dengan teliti dan seksama," katanya.

Selain itu, katanya, mereka juga asisten lapangan yang memeriksa semua makanan yang didistribusikan ke sekolah-sekolah memastikan ada masalah atau tidak, dan sampai saat ini belum ada komplain atau lainnya.

Lalu setelah selesai, wadah tempat makanan dijemput pulang, dibersihkan mulai pukul 13.00 sampai 20.00 Wita sebab tidak hanya dicuci saja, tetapi juga disterilkan agar tetap aman digunakan.

Selain itu, katanya, mereka juga punya sertifikat halal dan kelayakan, sehingga semua makanan yang disajikan halal dan layak dikonsumsi.

Hingga saat in belum ada komplain atau protes dan standar gizi masih terpenuhi, makanan pun bervariasi, bergantian lauknya, ayam, ikan dan telur, kemudian ada tahu dan tempe, sayuran, dan nasi sebagai makanan pokok dan tambahan susu.

Dia menjelaskan, untuk melayani ribuan siswa di wilayah itu, SPPG Teling Atas Wanea, merekrut 47 orang relawan yang berasal dari masyarakat sekitar, yang bekerja dua shift setiap hari, dengan satu orang kepala SPPG, yakni Anggita Pratiwi, satu akuntan Ribka Lolong, satu ahli gizi Meychi Gracella Toebola dan asisten lapangan, Alti.