Kasus DBD di Teluk Sasah Meningkat, Puskesmas Catat Ada 73 Kaus Hingga September 2025
Eko Setiawan October 04, 2025 04:30 AM

TRIBUN BATAM.id, BINTAN - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Teluk Sasah, Kecamatan Seri Kuala Lobam, Kabupaten Bintan alami peningkatan signifikan. 

Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Teluk Sasah, ada 73 kasus DBD selama tahun 2025.

Jumlah tersebut terhitung sejak Januari hingga September tahun ini.

Kepala Puskesmas Teluk Sasah, dr Kurniawan menyampaikan periode tertinggi kasus DBD di wilayahnya terjadi pada bulan Maret 2025.

"Jumlahnya cukup banyak yakni 17 kasus DBD," kata Kurniawan, Jumat (3/10/2025).

Sementara itu, pada Januari dan Februari 2025 masing-masing tercatat 1 dan 2 kasus saja.

Setelah mencapai puncaknya pada bulan Maret dengan 17 kasus, pada bulan April 2025 kasus DBD turun namun masih terbilang tinggi dengan 12 kasus. 

Pada Mei 2025, kasus DBD kembali mengalami penurunan menjadi 9 kasus, dan di bulan Juni 2025 turun lagi menjadi 8 kasus. 

Meski demikian, pada Juli 2025, kasus DBD kembali meningkat menjadi 12 kasus. 

Pada Agustus 2025, kasus DBD mengalami penurunan menjadi 5 kasus, sebelum akhirnya naik kembali menjadi 7 kasus di bulan September 2025.

 Kurniawan menjelaskan, dari puluhan kasus itu, Kurniawan memastikan, tidak ada kasus kematian gegara DBD. 

"Sempat ada satu kasus yang dicurigai DBD namun setelah diagnosa penyebab kematiannya ternyata bukan karena DBD," akunya.

Sejauh ini, tim dari puskesmas dan pemerintah kelurahan telah melakukan pengecekan lingkungan rumah warga, beberapa hari ini. 

Hasilnya lingkungan rumah warga dalam keadaan bersih dan tidak ada kasus di sana.

Tim sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk melakukan pemantauan dan pencegahan DBD di lingkungan sekolah.

"Tim minta ke pihak sekolah untuk melakukan pendataan anak yang demam, jadi bisa kita lakukan skrining," ujarnya.

Tren naik turunnya kasus DBD kemungkinan dipengaruhi cuaca.

Ketika musim hujan dan panas, nyamuk penyebab DBD cenderung berkembang biak sehingga kasus DBD meningkat.

Dia beri pesan ke masyarakat, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang cara pencegahan penyakit DBD yang tepat dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M yakni menguras, menutup, mendaur ulang. 

"Kaum awam masih berpikir mencegah penyebaran DBD dengan fogging, padahal bukan fogging tapi pemberantasan sarang nyamuk," jelasnya. 

Dia berharap kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit DBD. 

Seorang warga Bintan, Apza mengaku tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah. 

"Saya dan keluarga tetap mematuhi yang namanya kebersihan sesuai dengan arahan tim medis," kata dia 

Apza berharap tidak ada kasus DBD lagi di Teluk Sasah, Kecamatan Seri Kuala Lobam, Kabupaten Bintan. 

"Ayo mari jaga kesehatan masing-masing, agar bebas dari DBD ini," ajaknya. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng).



© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.