Sidoarjo (ANTARA) - Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur memberikan layanan dukungan psikososial (LDP) bagi keluarga korban runtuhnya mushalla Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinsos Jatim Sukardi mengatakan selain dapur umum, pihaknya juga menghadirkan layanan psikologis bagi kelompok rentan yang terdampak.
"Kelompok rentan itu anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas," kata Sukardi di posko utama Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Sabtu.
Ia menjelaskan, tim LDP Dinsos Jatim hadir memberikan penguatan mental bagi keluarga korban dan santri yang terdampak, memastikan setiap langkah penanganan dilakukan dengan empati, hati-hati dan penuh tanggung jawab.
Pendekatannya, kata dia, dilakukan dengan cara kekeluargaan berupa motivasi dan dukungan agar mereka tidak larut dalam kesedihan.
Menurut Sukardi, penempatan tim dilakukan di sekitar posko utama dan area evakuasi, dengan mekanisme petugas mendatangi keluarga korban di posko dan sekaligus melakukan pendataan.
"Kalau berdasarkan data, sudah ratusan yang kami layani dengan langsung mendatangi keluarga korban," ucapnya.
Sukardi menambahkan, layanan dukungan psikososial dilakukan oleh tim Dinsos Jatim yang tergabung dalam Jatim Sosial Care (JSC) dengan jumlah sekitar 50 orang.
Tim tersebut dikoordinasi oleh Subkoordinator Penanganan Kelompok Rentan dan Layanan Dukungan Psikososial Dinas Sosial Jawa Timur.
Selain itu, kata dia, dukungan serupa juga datang dari Kementerian Sosial (Kemensos) dan sejumlah lembaga psikologi.
"Pada saat kunjungan Kemensos, tim itu juga hadir untuk memberikan layanan dukungan sosial. Termasuk dari lembaga psikologi yang datang untuk memberikan dukungan kepada keluarga-keluarga yang sedang kesusahan ini," ujarnya.