Murid SDN Cibitung Lapor Tak Punya Bangku hingga Harus Belajar di Lantai, Dedi Mulyadi Elus Dada: Ampun!
Faza Anjainah Ghautsy October 04, 2025 05:34 PM

Grid.ID- Murid SDN Cibitung lapor tak punya bangku hingga harus belajar di lantai. Hal ini buat Gubernur Dedi Mulyadi elus dada.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memberikan responnya terkait murid SDN Cibitung yang melaporkan bahwa sekolahnya tak memiliki bangku. Adapun, lokasi sekolah ini diketahui berada di Desa Pasirpanjang, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Akibat tak adanya bangku, para murid SD tersebut terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di lantai. Kondisi ini disebut telah berlangsung sekitar tiga bulan lantaran bangku sekolah yang lama telah rusak dan lapuk.

Atas permasalahan itu, Dedi Mulyadi kemudian memberikantanggapan melalui akun Instagramnya, pada Jumat (3/10/2025). Dia mengaku heran bahwa pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi tak memperhatikan hal tersebut.

"Buat adik kecil, di Sukabumi lagi, sampai enggak punya bangku sekolah. Ampun! Kepala Dinas Pendidikan-nya ke mana itu teh? Kepala Dinas Pendidikan Sukabumi, Pak Bupati," ucap Dedi Mulyadi.

Dedi kemudian menjelaskan bahwa SD berada di bawah kewenangan pemerintah daerah. Meskipun demikian, pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan tetap memberikan bantuan kepada SDN Cibitung itu lantaran sudah mendesak.

"Tapi sudahlah, walaupun itu kewenangan Bupati dari sisi kewenangan pengelolaan SD, SMP, TK, itu kewenangan Bupati," ucap Dedi Mulyadi, dilansir dari Kompas.com

"Karena ini hal yang mendesak, dalam minggu ini akan kami bantu sesuai kebutuhan sekolahnya," tambahnya.

Di akhir video, mantan bupati Purwakarta satu ini menyampaikan harapannya. Dedi berharap agar murid SDN Cibitung bisa lebih bersemangat sekolah setelah mendapatkan bantuan tersebut.

"Mudah-mudahan bisa terus rajin sekolah, baik sama lingkungan, sayang sama orang tuanya," tutup Dedi Mulyadi.

Sementara itu, guru kelas 1 SDN Cibitung yaitu Dian mengungkapkan kondisi dari sekolah tersebut. Dia menjelaskan bahwa anak didiknya terpaksa belajar sambil telungkup di lantai lantaran tak ada meja dan kursi.

"Untuk tahun ini kebetulan bangku di SDN Cibitung kekurangan karena yang pertama itu sudah lapuk, udah rusak, jadi otomatis yang dari kelas atas(meja dan kursi layak, red) dibawa ke kelas atas, jadi otomatis yang kelas 1 itu kelas baru bangkunya gak kebagian. Otomatis kelas baru belajarnya di lantai," ujar Dian.

Dian juga mengkhawatirkan tumbuh kembang para murid SDN Cibitung yang masih berusia dini tersebut. Dia khawatir anak didiknya mengalami penghambatan pertumbuhan tulang.

Hal ini lantaran mereka harus telungkup setiap hari saat belajar. Selain itu, kondisi yang buat Dedi Mulyadi elus dada ini juga mengganggu kenyamanan kegiatan belajar mengajar (KBM) murid kelas 1 SDN Cibitung tersebut.

"Tiap hari belajarnya sambil tengkurep kalau nulis. Itu otomatis nanti pembentukan tulang untuk anak," beber Dian.

"Apalagi pembentukan tulang punggung akan berdampak karena anak itu menulisnya itu apalagi di kelas 1 harus benar-benar diposisikan supaya postur tubuhnya nanti bagus," sambungnya.

Menurut Dian, posisi menulis sangat penting diperhatikan, apalagi bagi anak-anak yang masih bertumbuh kembang. Melansir dari TribunJabar.id, dia berharap bisa segera datang bantuan bangku belajar dari Dinas terkait.

"Mungkin ke depannya anak-anak kelas 1 ini ada yang jadi calon perwira, calon polisi, kan otomatis postur tubuh itu harus bagus, nulisnya juga dari sekarang kurang nyaman," ujar Dian.

"Harapannya ke depannya mungkin ada bantuan untuk sekolah kepada Dinas terkait," tuturnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.