MTQ Nasional Mahasiswa dan Kampus Berdampak
deni setiawan October 06, 2025 07:30 PM

oleh Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd.

  • Ketua Dewan Pengawas MTQMN XVIII
  • Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gelaran musabaqah tilawatil Quran mahasiswa tingkat nasional merupakan event dua tahunan yang digelar oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Saintek. 

Pada 2025, kebetulan dilaksanakan di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Kalimantan Selatan, mulai 5 hingga 10 Oktober 2025. 

Ada kekhasan tersendiri antara MTQ mahasiswa dengan MTQ pada umumnya.

Sesuai iklim kampus yang lebih akademis, cabang yang dimusabaqohkan tidak sekadar seni baca Alquran, tetapi juga syarhil Quran, debat isi kandungan Alquran, sampai pada musabaqoh desain Alquran. 

Oleh karena itu, pada MTQ mahasiswa tingkat nasional di tahun ini dilombakan sebelas cabang musabaqoh.

Yaitu Musabaqah Tilawatil Quran, Musabaqah Tartil Quran, Musabaqah Tartil Quran, Musab Hifzhil Quran 10 Juz (HQ10), 20 Juz (HQ20), dan 30 Juz (HQ 30), Musab.

Khaththil Quran (KQ) Golongan Dekorasi dan Kontemporer, Musabaqah Fahmil Quran, Musabaqah Syarhil Quran, Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Kandungan Al-Quran

Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Kandungan Alquran, Musabaqah Desain Aplikasi Komputer Alquran, Musabaqah Pembacaan Kitab Maulid Nabi Muhammad SAW. 

Antusiasme perguruan tinggi dalam kepesertaan MTQ mahasiswa tingkat nasional ini luar biasa.

Hampir semua perguruan tinggi di Indonesia mengikuti event ini.

Yang setelah melalui pra seleksi yang dilakukan secara daring, maka hanya yang lolos pra seleksi saja yang kemudian ikut berlaga di kancah nasional di universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.

Maka terlihat delegasi perguruan tinggi besar baik negeri maupun swasta, yang terlihat dari seragam yang dikenakan.

Mulai dari ITB, UGM, IPB, Undip, Unnes, UII, Universitas Muhammadiyah, dan sebagainya. 

Semarak MTQ mahasiswa tingkat nasional ini sudah tentu memberikan makna yang positif terkait dengan kampus berdampak. 

Nilai-nilai Alquran yang sangat agung mengajarkan agak kehidupan diri kita dan lembaga ini memberikan dampak yang nyata dalam kehidupan masyarakat, agar terjadi transformasi “minaddzulumaati ilannur”.  

Di antara butiran nilai di dalam Alquran, setidaknya ada tiga nilai yang mengajarkan tentang dampak bagi masyarakat.

Di dalam Alquran (QS 7:157), ketika menjelaskan tentang indikator ketaqwaan, ditegaskan.

“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka."

"Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Alquran), mereka itulah orang-orang yang beruntung”

Ayat Alquran di atas menegaskan bahwa diantara tugas orang bertaqwa adalah menyuruh mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mengerjakan yang mungkar, menghalalkan segala yang baik dan mengharamkan segala yang buruk, serta menghilangkan beban dan belenggu kehidupan yang menimpa masyarakat.

Orang yang bertaqwa harus aktif di tengah-tengah masyarakat.

Mereka harus hadir sebagai pengawal kebaikan agar masyarakat selalu berada dalam jalan yang benar.

Selain itu orang yang bertaqwa pun harus hadir di tengah masyarakat menghilangkan beban dan belenggu masyarakat.

Beban dan belenggu yang ada di masyarakat adalah mulai dari kemiskinan, pengangguran, keterbelakangan, kebodohan, dan atribut lain yang menggambarkan hidup yang tidak berkualitas.

Kampus merupakan komunitas para pemikir yang berbasiskan scientific based.

Oleh karena itu keberadaannya jangan menjadi menara gading yang tidak menyentuh kehidupan masyarakat.

Kampus harus dijiwai oleh nilai-nilai Alquran bagaimana hadir di tengah masyarakat untuk mengimplementasikan tiga amanah Alquran tersebut.

Inilah makna dari kampus berdampak. 

Jika nilai-nilai Alquran menjiwai tata nilai kehidupan kampus, maka yang terjadi adalah penghambaan dan pengabdian keilmuan yang dimilikinya untuk kemaslahatan masyarakat bangsa dan negara, semata karena mengharapkan ridho Allah SWT. (*)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.