CewekBanget.ID - Sudah menginjak usia 25 tahun ke atas tapi wajah masih sering ditumbuhi jerawat?
Ini biasa disebut dengan adult acne.
Buat kita yang punya kulit acne prone pastinya ini jadi hal yang melelahkan karena memerangi jerawat seperti perjuangan yang enggak berujung.
Enggak cuma pemilik kulit acne prone dan sensitif aja, nih! Adult acne juga bisa menyerang orang dewasa yang sebelumnya enggak pernah jerawatan parah/breakout, lho!
"Biasanya, ketika seseorang datang dengan jerawat, seseorang dalam keluarga juga pernah mengalami jerawat, baik sebagai remaja atau dewasa," kata Robin Schaffran, kepala dokter kulit dan salah satu pendiri BalmLabs seperti yang dikutip dari Healthline.
Perubahan ini sering berperan dalam perkembangan adult acne.
Perlu diingat bahwa fluktuasi hormon enggak selalu berarti kadar hormon yang enggak seimbang atau enggak teratur, menurut Schaffran.
Sebaliknya, kulit kita mungkin hanya menanggapi fluktuasi hormon khas yang menjadi ciri periode, seperti pubertas atau perimenopause.
Jerawat hormonal biasanya tampak dalam dan seperti kista, dan seringkali terasa nyeri.
Kemudian ini menyebabkan reaksi protektif yang mengarah pada peradangan.
Kita harus memperhatikan kandungan pada produk perawatan yang kita gunakan, meliputi: sampo, kondisioner, produk penata gaya, kondisioner tanpa bilas, krim wajah atau pelembap, hingga makeup.
Ketika kita merasa takut, cemas, atau tertekan, misalnya, kelenjar adrenal bakal menghasilkan lebih banyak hormon stres kortisol.
Hal ini dapat menyebabkan peningkatan produksi sebum, yang dapat memperburuk jerawat.
Penyebabnya bisa meliputi: cuaca ekstrim, kurang tidur, penyakit, dehidrasi, paparan iritasi lingkungan, termasuk polusi udara.
Orang yang memiliki alergi dan migrain, bersama dengan mereka yang merokok, juga lebih cenderung memiliki adult acne.
Dalam kedua kasus tersebut, kita biasanya akan mengalami jerawat sebagai hasil akhirnya.
Bakteri menumpuk di bawah kulit dan enggak selalu dapat dicapai melalui pembersihan di bagian permukaan kulit.
Dengan kata lain, kita enggak bisa menghilangkannya hanya dengan mencuci muka!
Konon, para ahli belum sampai pada kesimpulan apa pun tentang apakah makanan tertentu dapat menyebabkan jerawat nih, girls.
Peran gula dalam jerawat jauh lebih rumit.
Kita enggak bisa cuma sekadar mengurangi gula, atau membatasi makanan tertentu seperti junk food, dan makanan lainnya untuk mengurangi jerawat.
Tapi, kita juga perlu memperhatikan, apakah ada jenis makanan tertentu, yang setelah kita memakannya, itu bisa memicu reaksi breakout pada wajah kita atau enggak.
Kalau ada, berarti kita memang harus menghindari makanan-makanan tersebut.
Meskipun banyak orang menggunakan pil KB hormonal untuk membantu mengobati adult acne, formulasi tertentu juga dapat menyebabkannya.
Seperti rosacea, keratosis pilaris, dermatitis perioral, Sindrom Cushing, sindrom ovarium polikistik (PCOS), dan lain-lain.