Aksi pengeroyokan terjadi di Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Sabtu (4/10/2025) malam.
Sekelompok anggota organisasi masyarakat (ormas) mengeroyok seorang pengendara motor bernama Rifai (38).
Para pelaku melakukan pengeroyokan karena tidak terima diklakson.
Peristiwa ini bermula saat Rifai melintas di Jalan Raya Tengah dan melihat seorang pengendara motor berhenti di tengah jalan sambil bermain ponsel.
"Berhenti main handphone, pokoknya di tengah-tengah jalan aja motor itu, terus arus sebelah kanan itu lumayan ramai, saya klakson saja, terus saya tinggal gitu saja," ucap Rifai saat dikonfirmasi, Senin.
Namun, pengendara tersebut langsung mengejar Rifai karena tidak terima diklakson.
"Terus dikejar dia bilang 'ngapain lu klakson, klakson,' saya jelasin ya mau lewat, masalahnya di mana, dia malah bilang 'kok nantangin sih, gua anak ormas ini'," jelasnya.
Pelaku diduga mengonsumsi minuman keras
Rifai kemudian menepi setelah dikejar.
Saat itu, pelaku mengadang dengan motornya hingga membuat Rifai terpaksa berhenti.
"Disuruh minggir, mau enggak mau saya minggir.
Dia langsung malangin motor lagi tiba-tiba di tengah jalan tuh, berhenti tuh.
Warga pada nontonin saya adu mulut, nah itu saya mencium pelaku aroma alkohol," jelasnya.
Rifai mengaku sempat hendak dipukul oleh pelaku, tetapi tak berhasil mengenainya.
"Dipisahkan, terus saya mau ditampol sama pelaku, mau dipukul tetapi meleset lah, cuma kena pelipis.
Tetapi dia malah teriak-teriak 'lu mau nampol gue yak, lu mau nampol gue yak', itu kalau kenak (pukul) saya bales tapi enggak kena," ungkapnya.
Memanggil temannya untuk mengeroyok
Tak lama kemudian, pelaku menarik rambut Rifai dan menyeretnya.
Rifai pun berusaha melawan.
"Pas agak lama dia jenggut rambut saya itu, saya akhirnya melawan pukul dia.
Tapi dia malah minta panggilin teman-temannya ke anggota ormas lain ada tujuh orang," tegasnya.
Rifai sempat mengira orang-orang yang datang adalah warga yang ingin melerai.
Namun ternyata mereka justru ikut memukulinya.
"Ada tiga orang pegangin saya, saya terus lindungi kepala.
Terus saya dipisahkan ke seberang sampai ke pojokan saya dikeroyok.
Kepala saya jadi sasaran pelaku," imbuhnya.
Mendapatkan intimidasi
Rifai mengaku sempat diintimidasi usai dikeroyok oleh kelompok anggota ormas tersebut.
Dia diintimidasi agar tidak membalas dan melaporkan aksi pengeroyokan itu ke polisi.
"Nah itu saya dipukuli habis itu, saya dipersekusi juga sama mereka dibawa ke tongkrongan mereka, tongkrongan ormas itu, supaya enggak ngelapor atau enggak ngebales lah," ungkap Rifai.
Akibat pengeroyokan itu, Rifai mengalami sejumlah luka di sekujur tubuhnya.
"Luka jempol kaki sama kepala masih sakit, kepala, leher, pokoknya masih sakit tiba-tiba dan masih benjol juga," kata Rifai.
Minta para pelaku ditangkap
Rifai berharap polisi segera menindak para pelaku yang mengeroyok dirinya karena keberadaan mereka meresahkan warga.
"Orang-orang ormas ini harus segera ditindak sama kepolisian, atau dibinalah, supaya tidak ada arogansi di jalan, jangan sampai ada korban lagi karena masalah sepele diklakson," ujar Rifai. (*)