Baturaja (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan membuka Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) untuk pemerataan akses pendidikan bagi anak-anak putus sekolah dan kurang mampu di wilayah setempat.
"Setelah penantian panjang akhirnya SRMA 45 OKU resmi dibuka," kata Wakil Bupati OKU, Marjito Bahri di Baturaja, Selasa (7/10).
Dia mengatakan bahwa Sekolah Rakyat merupakan salah satu program strategis Nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Sosial (Kemensos) RI dengan tujuan pemerataan akses pendidikan bagi anak-anak kurang mampu.
"Program Sekolah Rakyat dijalankan dengan tujuan memberikan kesempatan pendidikan setara bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di seluruh Indonesia," katanya.
Di Kabupaten OKU sendiri, kata dia, Sekolah Rakyat menempati eks Gedung Bandiklat BKPSDM OKU di Kelurahan Sepancar Lawang Kulon, Kecamatan Baturaja Timur.
Dengan beroperasinya SRMA 45 OKU ini, kata dia, pemerintah daerah optimistis angka putus sekolah di Kabupaten OKU dapat berkurang secara signifikan, sekaligus memperkuat kualitas sumber daya manusia di wilayah tersebut.
"Anak-anak dari keluarga tidak mampu yang putus sekolah akan menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat dengan pembiayaan yang ditanggung sepenuhnya oleh negara," ujarnya.
Sementara, Kepala SRMA 45 OKU, Eis Nina Marlina mengatakan, peresmian ini sekaligus menandai dimulainya kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi para siswa baru yang akan berlangsung selama dua pekan sebelum memasuki materi pembelajaran.
"Hingga saat ini sudah ada 90 siswa yang terdaftar dari target 100 murid. Sebagian besar dari mereka berasal dari keluarga tidak mampu atau kategori miskin ekstrem," katanya.
Dia menjelaskan, sistem pembelajaran di SRMA 45 OKU mengusung konsep boarding school atau sekolah berasrama, di mana seluruh siswa tinggal di asrama yang telah disediakan.
“Kami menyediakan asrama, makanan, serta kebutuhan dasar lain agar siswa bisa fokus belajar tanpa memikirkan beban hidup,” jelasnya.
SRMA 45 OKU ini, lanjut dia, memberikan pendidikan formal setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan bukan program paket.
"Nantinya, lulusan SRMA akan memperoleh ijazah resmi sebagaimana sekolah umum lainnya," ujar dia.