Jakarta (ANTARA) - Strava, aplikasi pelacak kebugaran asal Amerika Serikat, mengungkapkan rencananya untuk melantai di bursa saham untuk mendapatkan lebih banyak suntikan modal memperbesar usahanya seiring tren hobi Generasi Z yang semakin menggandrungi hobi lari.

CEO Strava Michael Martin dilaporkan TechCrunch, Minggu (12/10), menyebutkan rencana itu mungkin saja diambil "suatu saat nanti" dengan harapan perusahaan bisa mendapatkan modal untuk akuisisi usaha lebih lanjut.

Pada Mei 2025 perusahaan yang didukung oleh modal ventura Sequia Capital, TCV, dan Jackson Square Ventures itu terakhir kali memiliki valuasi perusahaan sebesar 2,2 miliar dolar AS. Saat ini Strava bisa dibilang unggul di pasar global karena basis pengguna aplikasinya melonjak hingga 50 juta pengguna aktif bulanan pada 2025.

Menurut penyedia data aplikasi Sensor Tower jumlah pengguna Strava mendominasi pasar aplikasi pelacakan kebugaran dan jumlahnya hampir dua kali lipat dari kompetitor lainnya. Tercatat juga jumlah unduhan aplikasi Strava meningkat 80 persen dari tahun ke tahun.

Pertumbuhan pengguna Strava ini memiliki momentum yang tepat dengan bertumbuhnya lari sebagai hobi di kalangan Generasi Z yang terdiri dari remaja dan dewasa muda usia 20-an. Mereka cenderung menjadikan lari sebagai cara bersosialisasi yang baru dan bebas dari alkohol.

Para pelari juga menekankan manfaat kesehatan mental bahkan menemukan jaringan pendukung. Tak sedikit juga yang akhirnya mendapatkan teman kencan dari hobi lari ini.

Meningkatnya jumlah peminat hobi lari secara global juga terlihat dari meningkatnya jumlah pendaftar untuk ajang lari prestisius seperti London Marathon 2026 yang melonjak 31 persen di 2025 menjadi 1,1 juta orang.

Dalam momentum meningkatnya hobi lari ini, Strava disebut meraup pendapatan lewat biaya berlangganan. Sensor Tower memperkirakan pendapatan Strava setidaknya mencetak 180 juta dolar AS (Rp2,9 triliun) hasil langganan penggunanya hingga September 2025.

Menurut Strava angka itu masih jauh di bawah angka pendapatan sebenarnya dan perusahaan juga mendapatkan penghasilan dari kemitraan merek dan acara-acara yang disponsori.