Bukan Kluivert, Sosok Polisi Berpangkat Tinggi Maju Terdepan Bela Pemain Timnas, Ada Potensi Sanksi
Wahyu Septiana October 14, 2025 06:32 AM

TRIBUNJAKARTA.COM - Sorotan tajam kondisi di Timnas Indonesia saat ada sosok yang punya jabatan tinggi di kepolisian berani membela pemain dalam situasi genting.

Kondisi ini terjadi saat laga pamungkas putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang dijalani Timnas Indonesia berhadapan dengan Irak di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, Minggu (12/10/2025).

Di akhir pertandingan, seorang polisi aktif yang kini berpangkat Kombes yakni Sumardji terdepan hadir membela pemain Timnas Indonesia dari potensi ancaman sanksi kartu merah.

Sumardji dengan gagah dan berani mengorbankan diri mendapatkan kartu merah dari wasit.

Sumardji terpantau mendorong wasit saat situasi sudah pecah dan panas.

Kendati begitu, ada cerita haru di balik aksi pasang badan rela mendapatkan kartu merah yang didapat Sumardji.

Sosok yang juga berstatus sebagai Manajer Timnas Indonesia itu mengungkap alasan tiba-tiba berbuat onar kepada wasit asal China Ma Ning. 

“Perlu saya luruskan ini. Jadi kemarin itu pertama, menurut para pemain dan kebetulan di bench, kami ini punya layar monitor," ujar Sumardji kepada awak media termasuk BolaSport.com di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (13/10/2025).

Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, saat ditemui usai pertandingan Timnas Indonesia vs Laos di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah,
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, saat ditemui di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, (Tribunnews/Alfarizy)

"Ketika wasit meniup peluit itu harusnya menguntungkan Timnas Merah Putih."

"Tetapi faktanya tidak, baik pelanggaran yang dilakukan oleh pemain Irak ke Ole (Romeny) dan juga Kevin Diks,” sambungnya.

Menurut Sumardji, kinerja wasit dalam laga itu disorot karena banyak merugikan Timnas Indonesia.

“Ada tiga catatan di kami dan menurut saya itu sebenarnya keberuntungan buat Timnas Indonesia. Faktanya tidak."

“Itulah yang membuat di bench para pemain itu panas sehingga semuanya ke depan. Saya selalu nunggu di belakang," ucapnya.

Kemudian setelah peluit panjang ditiup wasit tanda pertandingan selesai dan saat Ma Ning hendak jalan ke dalam, situasi terlihat panas dan pengadil lapangan itu mendekati Shayne Pattynama yang melayangkan protes.

Sumardji mengatakan bahwa demi melindungi Shayne Pattynama dari kartu merah itu, ia memutuskan mendorong wasit

Akhirnya ia diberi kartu merah tersebut dan dalam laporan Shayne Pattynama terbebas dari kartu tersebut.

Untuk itu, ia memang mendorong agar para pemain Timnas Indonesia tak mendapat kartu merah.

“Nah, ketika terakhir, begitu peluit selesai, wasit berada di tengah-tengah mau masuk ke locker room. Shayne Pattynama itu mendekati wasit protes marah,” kata Sumardji.

“Akhirnya wasit mengejar Shayne, begitu mau ngasih kartu merah, langsung tangannya saya dorong supaya tidak jadi, saya proteslah supaya kartu merahnya jangan ke Shayne, biar ke saya saja.

“Akhirnya faktanya setelah saya baca yang di kartu merah saya sama Thom, Shayne enggak."

“Jadi bukan tiga yang di kartu merah, yang di kartu merah dua. Saya tanda tangan, itu satu hasil Matchcom, itu satu yang kartu merah saya, yang kedua Thom. Shayne Pattynama enggak," ujarnya.

Sementara kartu merah yang diberikan kepada Thom Haye, karena pemain Persib Bandung itu melayangkan protes.

Partandingan itu memang berlangsung panas, karena beberapa keputusan wasit dinilai merugikan.

Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, saat ditemui di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Minggu (17/11/2024)
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji, saat ditemui di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Minggu (17/11/2024) (Tribunnews/Alfarizy AF)

Bahkan Jay Idzes juga setelah pertandingan terlihat berbicara dengan wasit, tetapi tak digubris.

Situasi itu membuat suasana panas, dan pemain yang ada di bench dan termasuk Thom Haye yang tak puas pun langsung protes ke wasit.

Saat itulah, Thom Haye diganjar kartu merah oleh wasit, karena protes yang dinilai berlebihan itu.

“Kalau Thom kartu merah gara-gara protes pada saat mau menuju jalan menuju ke ruang ganti,” tuturnya.

Potensi Sanksi

Mengacu pada aturan FIFA, jika seorang pemain mendapat kartu merah langsung (tanpa dua kartu kuning): Minimal sanksi: skorsing 1 pertandingan.

Jika pelanggarannya berat (misalnya kekerasan, meludah, menendang lawan dengan sengaja), FIFA bisa menjatuhkan skorsing lebih dari satu pertandingan, sesuai laporan wasit dan komite disiplin.

Selain itu, ada juha potensi sanksi tambahan dalam kasus di atas.

FIFA melalui Komite Disiplin bisa menambah hukuman berdasarkan laporan wasit, pengawas pertandingan, atau video yang beredar.

Termasuk larangan bermain beberapa laga, denda, atau kewajiban permintaan maaf (dalam kasus tertentu).

Berita Terkait

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.