Olahraga padel kini menjadi tren baru di dunia olahraga raket, namun di balik popularitasnya, muncul kekhawatiran tentang risiko cedera pada bahu. Banyak pemain mengalami nyeri atau keterbatasan gerak setelah bermain intens, terutama pada bagian bahu.
Fenomena ini dikenal dengan istilah padel shoulder atau cedera bahu akibat padel. Cedera ini bisa menghambat performa bahkan berdampak jangka panjang jika tidak segera ditangani.
Gerakan berulang seperti smash atau top spin membuat bahu bekerja lebih keras dibanding olahraga lain. Artikel ini membahas secara rinci penyebab, gejala, dan cara pencegahan cedera bahu dalam olahraga padel.
Cedera Bahu Saat Olahraga Padel
Cedera bahu pada olahraga padel sering disebut “padel shoulder”. Dikutip dari elite performance therapy, kondisi ini mirip dengan “swimmer’s shoulder” yang terjadi pada perenang.
Istilah ini mencakup berbagai jenis cedera di area bahu, leher, dan punggung akibat tekanan berulang ketika pemain mengayunkan raket di atas kepala. Gerakan seperti smash, rulos, dan chancletazos membuat bahu bekerja keras, terutama jika dilakukan tanpa postur tubuh yang baik.
Rotator cuff—lapisan otot, tendon, dan ligamen yang menopang sendi bahu—menjadi bagian yang paling rentan. Ketika gerakan mengangkat tangan dilakukan berulang kali, otot ini bisa mengalami kelelahan dan peradangan. Akibatnya, pemain olahraga padel mulai merasakan nyeri atau kesulitan menggerakkan lengan.
Penyebab Cedera Bahu dalam Olahraga Padel
Terdapat tiga penyebab utama cedera bahu dalam olahraga padel, yaitu:
- Penggunaan Berlebihan (Overuse)
Gerakan berulang saat latihan intens dapat membebani sendi bahu. Akibatnya, terjadi peradangan yang memicu rasa nyeri saat bermain. Jika dibiarkan tanpa istirahat cukup, kondisi ini bisa memperparah cedera.
- Teknik yang Salah (Improper Technique)
Kesalahan dalam teknik pukulan atau posisi tubuh saat bermain dapat memberikan tekanan berlebih pada sendi dan otot bahu. Postur tubuh yang salah juga membuat otot bekerja tidak seimbang sehingga meningkatkan risiko cedera.
- Gerakan Mendadak (Sudden Movements)
Dalam olahraga padel, pemain sering melakukan gerakan cepat dan mendadak, seperti smash atau rotasi bahu secara tiba-tiba. Gerakan ini bisa menimbulkan cedera akut, terutama jika otot belum siap atau tidak dipanaskan dengan baik.
Gejala Cedera Bahu Akibat Olahraga Padel
Dikutip dari Padel Shop, Senin (13/10/2025), pemain yang mengalami cedera bahu biasanya menunjukkan beberapa gejala khas, seperti:
1. Rasa nyeri dan sensitif di area bahu.
2. Gerakan bahu menjadi terbatas dan terasa kaku.
3. Terjadi pembengkakan atau peradangan di sekitar sendi.
4. Kelemahan pada lengan saat mengangkat atau memukul bola.
5. Nyeri muncul saat melakukan gerakan tertentu, seperti serve atau smash.
Gejala-gejala tersebut sebaiknya tidak diabaikan. Jika rasa sakit tidak kunjung hilang dalam dua minggu, disarankan untuk berhenti bermain dan memeriksakan diri ke terapis olahraga atau fisioterapis.
Cara Mencegah Cedera Bahu pada Pemain Padel
Pencegahan merupakan langkah terbaik agar cedera bahu tidak mengganggu performa saat bermain. Berikut langkah-langkah yang direkomendasikan:
- Istirahat
Istirahat adalah hal pertama yang harus dilakukan. Cedera akibat ketegangan berulang tidak akan sembuh jika pemain terus memaksakan diri bermain.
- Perbaiki Postur Tubuh
Banyak pemain menghabiskan waktu di depan meja kerja dengan posisi membungkuk. Tempelkan catatan kecil bertuliskan “Tarik bahu ke bawah dan ke belakang” di meja kerja untuk mengingatkan agar menjaga postur.
- Perkuat Otot Bahu (Rotator Cuff)
Latihan penguatan bahu sebaiknya dilakukan setiap dua hari sekali di hari tanpa pertandingan. Beberapa latihan yang disarankan antara lain:
1. External Shoulder Rotation: Gunakan theraband yang dipasang di pegangan pintu. Putar lengan ke luar perlahan sebanyak 3 set dengan 15 repetisi.
2. Single Arm Pull Down: Tarik theraband ke bawah dengan lengan lurus, fokus menjaga bahu tetap rendah.
3. Prone Hold: Berbaring tengkurap sambil memegang beban kecil, tahan selama 1 menit.
4. Lat Engagement: Lakukan tarikan kecil dengan theraband sambil menjaga bahu tetap stabil.
5. Lat Raise: Pindahkan theraband ke atas kepala dan ke belakang dengan gerakan perlahan.
6. Wrist Rotations: Gunakan dumbbell ringan dan putar pergelangan tangan secara perlahan untuk memperkuat lengan bawah.
Latihan-latihan ini membantu meningkatkan stabilitas dan kekuatan otot bahu sehingga risiko cedera dapat berkurang.
Olahraga padel memang menantang dan menyenangkan, tetapi juga membawa risiko cedera pada bahu jika dilakukan tanpa teknik dan persiapan yang tepat. Dengan mengenali gejala sejak dini, memperbaiki postur tubuh, serta melakukan latihan penguatan secara rutin, pemain dapat menikmati permainan tanpa rasa sakit.