Cak Imin: Al Khoziny Layak Dibantu APBN, 1.900 Santri Mau Dibiarkan di Tenda?
kumparanNEWS October 14, 2025 02:40 PM
Pembangunan ulang Pondok Pesantren Al Khoziny yang ambruk di Sidoarjo masih belum diputuskan pemerintah. Apakah akan menggunakan APBN atau dana lain.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengatakan, pembangunan Al Khoziny layak dibantu APBN. Sebab mereka mempunyai ribuan santri.
"Al Khoziny ini layak dibantu APBN karena ya kalau jumlah santrinya 1.900 mau sekolah di mana? Mau dibiarkan di tenda? Pemerintah mau diam saja?" kata Cak Imin usai 'Penekenan MoU Penyelenggaraan Infrastruktur Pesantren' di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (14/10).
Ketua Umum PKB ini menyoroti sejumlah anggota DPR yang memprotes rencana pembangunan Al Khoziny menggunakan APBN. Ia mengaku tidak habis pikir mengapa niat baik ini malah mendapat kritik dan sorotan.
"Kepada teman-teman yang memprotes menggunakan APBN, apa solusi anda? Kepada DPR yang ada satu dua orang yang memprotes, apa solusi anda? Dengan 1.900 santri yang sedang belajar," kata Cak Imin.
"Jadi tolong dibuka mata bahwa yang kita tolong adalah anak-anak negeri yang sedang belajar. Sehingga saya sangat tidak habis pikir yang dikritik kok upaya pemerintah yang sedang melindungi anak yang sedang belajar dan tidak ada tempat belajar," tambah dia.
Perbesar
Menko PM Muhaimin Iskandar (kanan), dan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Selasa (7/10/2025). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Sementara Menteri PU Dody Hanggodo enggan bicara spesifik mengenai Al Khoziny.
"Saya sudah bilang kita memutuskan ini menyampling di seluruh provinsi, untuk ponpes, jadi jangan bicara ponpes ini saja, yang kita enggak tau hari ini kondisinya bisa begitu dan begitu lagi," kata Dody.
Ia pun membeberkan arahan dari Presiden Prabowo Subianto agar masalah ini bisa selesai dan kejadian yang sama tidak terjadi di ponpes lain.
"Kita cuma berharap semua hari ini diperintahkan Pak Presiden agar kejadian Al Khoziny itu pertama dan terakhir makanya kita segera kerja cepat menyampling di seluruh provinsi Indonesia," ucap Dody.
Perbesar
Foto udara petugas mengevakuasi jenazah korban runtuhnya bangunan mushalla di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (6/10/2025). Foto: Umarul Faruq/ANTARA FOTO