Waketum Gerindra: Kita Jangan Sampai Diperalat, Pokoknya Kebijakan Pemerintah Ditentang
Hasanudin Aco October 15, 2025 01:33 PM

Ringkasan berita

  • Habiburokhman mengingatkan agar sikap kritis terhadap pemerintahan tidak berubah menjadi sikap menentang secara membabi buta.
  • Semua pihak harus bersikap objektif dalam menilai kebijakan pemerintah dengan mendukung yang baik dan mengkritisi yang perlu diperbaiki.
  • Habiburokhman menilai kondisi saat ini sudah berbeda dengan masa lalu di mana pemerintah dianggap otoriter.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Habiburokhman, mengingatkan agar sikap kritis terhadap pemerintahan tidak berubah menjadi sikap menentang secara membabi buta. 

Ia menegaskan masyarakat maupun kelompok politik harus bersikap objektif dalam menilai kebijakan pemerintah dengan mendukung yang baik dan mengkritisi yang perlu diperbaiki.

“Karena memang sekarang itu kita itu bersikap kritis itu bukan hanya kritis tapi super kritis. Kalau dulu itu kalau dinilai kritis mahasiswa itu yang penting against the power, yang bagaimana menentang kekuasaan karena zaman dulu memang hitam dan putih, di luar kekuasaan atau di dalam kekuasaan,” kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Ia menilai kondisi saat ini sudah berbeda dengan masa lalu di mana pemerintah dianggap otoriter.

Menurutnya, sekarang masyarakat perlu bersikap adil dan proporsional dalam menilai kebijakan negara.

“Waktu itu kita menganggap pemerintahannya otoriter dan lain sebagainya sehingga apa pun yang di kekuasaan jelek bermasalah. Nah kalau sekarang kita kan harus fair, kritis bahkan super kritis. Tidak semua yang di kekuasaan itu tidak baik, bahkan banyak juga yang baik,” ujarnya.

Ketua Komisi III DPR RI itu menekankan pentingnya sikap adil dalam politik dengan mendukung kebijakan yang bermanfaat bagi rakyat.

“Yang tidak baik kita perbaiki, yang sudah baik kita dukung. Ini namanya fair. Jadi kita jangan sampai diperalat dalam satu kondisi, wah pokoknya tentang aja kebijakan pemerintah apa pun tentang. Lah kalau bagus gimana mau nantang,” katanya.

Menurutnya, pemerintahan saat ini di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menjalankan sejumlah program yang dinilai bermanfaat langsung bagi masyarakat.

Salah satunya Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Itu masyarakat soal MBG, sebagian besar ‘Pak gimana, bahkan nggak pernah saya menemui orang yang menolak MBG itu kan. Pak MBG Pak di sini Pak dimaksimalkan Pak, kapan realisasinya?’ Karena ada beberapa titik yang memang belum terealisasi,” tuturnya.

Ia menambahkan, masyarakat yang telah menerima program tersebut justru meminta agar pelaksanaannya terus dilanjutkan karena dinilai memberi dampak positif yang nyata.

“Yang sudah dapat gimana MBG? Lanjutkan, wah lanjutkan Pak, itu sangat bermanfaat. Itu rakyat, the real rakyat-rakyat beneran, bukan orang yang nggak ada kaitannya dengan masyarakat tiba-tiba seolah-olah mengetahui wah MBG ditolak, dihentikan,” sambungnya.

Habiburokhman menegaskan, dukungan terhadap program pemerintah bukan berarti membungkam kritik. 

Akan tetapi, kata dia, bagian dari sikap politik yang objektif dan bertanggung jawab.

“Kalau rakyat minta dilanjutkan karena memang merasa itu bermanfaat ya kita mau gimana? Ya kan, tentu kita dukung dan terus kita ingin lakukan perbaikan,” pungkasnya.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.