Menteri Wihaji Fokus Kawal MBG untuk Bumil dan Busui, Nutrisi Jadi Kunci Tekan Stunting
Dodi Esvandi October 15, 2025 08:33 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga RI (Mendukbangga), Wihaji, menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menjadi garda terdepan pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Indonesia.

Menurut Wihaji, fokus utama program MBG akan diarahkan kepada kelompok rentan, yakni Ibu Hamil (Bumil), Ibu Menyusui (Busui), dan balita non-PAUD yang tergabung dalam klaster B3.

“Jadi stunting itu kan sebabnya banyak, tidak hanya asupan gizi. Oke, sekarang negara hadir melalui asupan gizi. Alhamdulillah atas perintah Bapak Presiden, saya sebagai pembantu presiden diminta untuk membantu mendukung ibu hamil, ibu menyusui, balita non-PAUD, khususnya dalam distribusi, evaluasi, dan edukasi,” ujar Wihaji usai menghadiri Talk Show Solidaritas GENTING bertajuk “Tumbuh Tanpa Batas” di Menara Kompas, Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Ia menyebut, hingga saat ini program MBG untuk klaster B3 telah menjangkau 1,3 juta penerima manfaat. 

Kemendukbangga, kata Wihaji, turut mengawasi dan mendistribusikan menu bergizi agar kualitas nutrisi tetap terjaga.

“Hari ini sudah ada 1,3 juta bumil, busui, dan balita yang mendapat MBG khusus B3 tadi, dan kita yang mendistribusikannya. Harapan kita, ini jadi salah satu solusi karena asupan nutrisi adalah salah satu penyebab stunting,” jelasnya.

Namun, Wihaji juga menyoroti faktor lain yang turut memengaruhi angka stunting, seperti sanitasi dan akses air bersih. 

Ia menilai bahwa setelah kebutuhan gizi terpenuhi, pemerintah perlu menginventarisasi tantangan berikutnya.

“Minimal kalau sebab ini sudah selesai, tinggal yang lain nanti bisa diinventarisasi. Misalnya, kalau semua sudah tercover oleh MBG khusus bumil, busui, balita, maka PR ke depan adalah air bersihnya gimana, edukasinya gimana, sanitasinya gimana. Jadi mempermudah inventarisasi sekaligus mempercepat program penurunan stunting,” tegasnya.

Sebagai informasi, pemerintah menargetkan penurunan angka stunting nasional menjadi 14,2 persen pada tahun 2029, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang disusun bersama Sekretariat Wakil Presiden dan Bappenas.

Adapun enam provinsi dengan jumlah balita stunting terbesar saat ini adalah: 

  • Jawa Barat: 638.000 balita
  • Jawa Tengah: 485.893 balita
  • Jawa Timur: 430.780 balita
  • Sumatera Utara: 316.456 balita
  • Nusa Tenggara Timur: 214.143 balita
  • Banten: 209.600 balita
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.