SURYA.co.id | BLITAR - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Blitar kembali menutup dua perlintasan kereta api sebidang, yakni di Desa Ngaglik dan di Desa Sanankulon, Kamis (16/10/2025).
Perlintasan kereta api sebidang di Desa Ngaglik hanya ditutup untuk akses kendaraan roda empat, sedang kendaraan roda dua tetap bisa lewat.
"Perlintasan kereta api di Desa Ngaglik kami persempit, yang bisa lewat hanya sepeda motor. Kalau perlintasan kereta api di Desa Sanankulon kami tutup total," kata Kabid Lalu Lintas Dishub Kabupaten Blitar, Anjar Eko Juli Atmanto.
Selain itu, kata Anjar, Dishub juga membuka akses perlintasan sebidang untuk semua kendaaran di Desa Sanankulon.
Perlintasan sebidang di Desa Sanankulon yang sebelumnya ditutup untuk akses roda empat, sekarang dibuka kembali.
"Selain ada perlintasan yang ditutup, juga ada perlintasan di Desa Sanankulon yang kami buka kembali karena sudah ada palang pintu dan mulai dioperasionalkan," ujarnya.
Anjar mengatakan perlintasan di Desa Sanankulon ditutup itu jaraknya berdekatan dengan perlintasan yang dibuka kembali.
Dengan begitu, masyarakat bisa melewati perlintasan sebidang yang sudah berpalang pintu.
"Jarak perlintasan yang ditutup dengan perlintasan yang kami buka kembali dekat. Masyarakat tidak terlalu jauh memutar," katanya.
Kasatlantas Polres Blitar Kota, AKP Agus Prayitno, mengatakan ada sembilan perlintasan sebidang di wilayah hukum Polres Blitar Kota.
Dari sembilan perlintasan sebidang di wilayah hukum Polres Blitar Kota, enam perlintasan sudah berpalang pintu sedang tiga perlintasan belum berpalang pintu.
Ada tiga perlintasan yang belum berpalang pintu itu dua sudah ditutup dan satu masih bisa diakses kendaraan roda dua.
Dikatakannya, untuk perlintasan sebidang di Desa Sanankulon yang ditutup total rawan terjadi kecelakaan.
Menurutnya, selama tiga tahun terakhir terjadi dua peristiwa kecelakaan di perlintasan sebidang Desa Sanankulon.
"Sudah ada dua kali kecelakaan di perlintasan sebidang Desa Sanankulon ini pertama mobil dan kedua sepeda motor. Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian material," katanya.
Agus mendukung langkah Dishub melakukan normalisasi perlintasan sebidang liar yang tidak berpalang pintu.
Normalisasi perlintasan sebidang ini bagian upaya mencegah terjadinya peristiwa kecelakaan di jalur kereta api.
"Normalisasi perlintasan sebidang ini untuk mencegah peristiwa kecelakaan di jalur kereta api," ujarnya.