Makan Sambil Menonton Bisa Bikin Anak Susah Fokus, Bahkan Takut Coba Makanan Baru
Willem Jonata October 16, 2025 11:31 PM
Ringkasan Berita:
  • Kebiasaan makan sambil screen time bisa berdampak pada perilaku dan kemampuan anak mengenali rasa
  • Saat anak makan sambil menatap layar, fokus dan kesadarannya terhadap makanan menjadi berkurang
  • Anak tidak benar-benar merasakan tekstur, aroma, dan rasa dari makanan yang dikonsumsi

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak orang tua yang mengandalkan gawai atau tontonan agar anak mau makan. 

Padahal, kebiasaan makan sambil screen time justru bisa berdampak pada perilaku dan kemampuan anak mengenali rasa.

Terapis Okupasi Anak sekaligus Pendiri Occupational Child Development Center (OCDC), Mentari Puspa Dewi, S.Tr.Kes.OT, menegaskan bahwa makan sambil menatap layar sama sekali tidak disarankan.

“Sambil dibahas screen time, kadang-kadang masuk aja gitu ya. Tapi sambil screen time itu gimana? Ya, itu udah pasti tidak disarankan ya,” tegas Mentari dalam acara Play-Doh Playdate: Menghidupkan Jajanan Anak dengan Kreativitas Tanpa Batas! di Lightbeam Center Bintaro, Tangerang Selatan, Kamis (16/10/2025). 

Screen Time Bikin Anak Kehilangan Kesadaran Rasa

Menurut Mentari, proses makan sejatinya merupakan proses pembelajaran yang melibatkan banyak aspek sensorik dan kesadaran tubuh.

“Jadi, memang screen time itu apalagi kalau proses makan itu memang tidak disarankan. Karena proses makan itu memang proses pembelajaran. Jadi, biasanya anak-anak yang picky eater, biasanya itu penyebab utamanya juga gara-gara dia makan sambil screen time,” ujarnya.

Saat anak makan sambil menatap layar, fokus dan kesadarannya terhadap makanan menjadi berkurang. 

Anak tidak benar-benar merasakan tekstur, aroma, dan rasa dari makanan yang dikonsumsi.

“Karena dia nggak aware. Dia matanya fokusnya ke ke-tontonannya. Tapi rasa yang dia rasain itu nggak aware. Ini rasanya apa ya? Makanya biasanya ibu-ibu itu kesulitannya adalah dia dikasih menu ini hari ini mau, tiba-tiba besok nggak. Nah, itu bisa terjadi karena dia makannya nggak aware. Karena makannya kebanyakan ya screen time itu tadi,” papar Mentari.

Padahal, lanjutnya, momen makan justru penting untuk menstimulasi seluruh sensori anak.

Mulai dari melihat warna, meraba tekstur, hingga mengunyah dan mengenali rasa.

“Awareness tubuh itu harus dibangun pada saat proses makan. Karena pada saat proses makan itu semuanya harus terstimulasi, semua sensorinya, lihat makanannya. Oh, warnanya ini. Dia harus pegang makanannya. Oh, teksturnya seperti ini. Dia harus kunyah. Oh, rasanya itu kayak gini ya,” jelasnya.

Mindful Eating Kunci Anak Lebih Fokus dan Mau Coba Makanan Baru

Mentari mengatakan, memberi anak gawai saat makan memang terlihat sebagai solusi cepat agar anak mau makan.

Tapi, sebenarnya menciptakan kebiasaan jangka panjang yang merugikan.

“Ya, kalau dikasih screen time itu jalan tol cepat. Tapi biasanya merembetnya ke banyak hal ya. Udah pasti nanti ke fokusnya juga,” ujarnya.

Ia menambahkan, kebiasaan makan sambil melihat layar juga berkaitan dengan mindful eating, yakni kesadaran penuh saat makan.

“Itu berarti kaitannya dengan mindful eating. Iya, betul. Kaitannya juga dengan mindful eating. Jadi biasanya anak-anak yang sambil makan lihat gadget, itu pasti awareness dia terhadap makanan itu kurang,” ungkap Mentari.

Selain itu, kebiasaan makan yang tidak sadar ini juga bisa memicu anak menjadi sangat selektif terhadap makanan.

“Terakhir banget ya. Ada orang tua yang nanti nggak mau makan nasi, nggak mau makan air protein gitu. Tapi dia tuh maunya cuma buah sama jajanan,” jelasnya.

Menurut Mentari, akar masalah seperti ini sering kali berhubungan dengan refleks oral atau sensitivitas sensorik di area mulut.

“Biasanya anak-anak tuh maunya buah. Ada anak yang sukanya roti aja, atau susu aja. Nah itu biasanya akar masalahnya itu dari masalah refleks. Karena makanan seperti roti dan susu itu comfort sekali di dalam mulut, sedangkan makanan baru yang kunyahnya lebih sulit seperti daging, itu membutuhkan adaptasi,” paparnya.

Dengan membiasakan anak makan tanpa distraksi gawai, orang tua dapat membantu anak membangun hubungan positif dengan makanan.

Meningkatkan fokus, serta mendukung perkembangan sensorik dan motorik oral yang sehat.

 

( Aisyah Nursyamsi)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.