Kepala BGN: Ada 1 Juta Lapangan Pekerjaan dari MBG
kumparanNEWS October 18, 2025 08:40 AM
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) membuka lapangan pekerjaan. Setidaknya, sudah ada satu juta orang yang dipekerjakan karena adanya program prioritas Presiden Prabowo Subianto ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana kepada kumparan, saat ditemui di Bekasi, Jumat malam (17/10).
"Ya, yang bekerja langsung di SPPG-nya sekarang sudah hampir 500 ribu (orang). 500 ribu yang langsung bekerja. Yang bekerja di supplier, mungkin sejumlah itu juga. Jadi menurut saya ini sudah hampir 1 juta orang yang bekerja ikut di dalam program makan bergizi, di luar petani, peternak, nelayan ya," kata Dadan.
Angka tersebut belum termasuk dampak ekonomi yang langsung dirasakan karena adanya program MBG. Menurut Dadan, program ini juga membangkitkan lagi industri-industri lokal.
"Belum orang-orang yang bekerja ketika para mitra membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), iya kan?" kata dia.
Perbesar
Suasana proses pengolahan MBG di SPPG Kramat Jati Tengah 1, Jakarta Timur, Selasa (30/9/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
Dadan menjelaskan, ketika pembangunan SPPG saja, pasti dibutuhkan 10 sampai 15 pekerja. Sejauh ini, sudah ada belasan ribu SPPG yang berdiri di Indonesia.
"Sekarang sudah ada 12.075 SPPG yang berdiri, Rp 1 pun belum dibiayai oleh negara. Jadi itu dana masyarakat yang sudah beredar itu sudah triliunan uang masyarakat yang dikontribusikan di dalam program makan bergizi," kata dia.
"Jadi ekonomi Indonesia seperti silent padahal pergerakannya membaik," sambungnya.
Dadan juga membeberkan, program ini telah berdampak kepada perbaikan ketimpangan di masyarakat.
"Ketimpangan sudah mulai diperbaiki sedikit-sedikit karena kaum ekstrem sudah ikut terlibat dalam program sebagian dan dari tidak punya pendapatan atau pendapatan rendah, sekarang cukup untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem itu, sehingga ratio gininya sudah mulai turun," ucapnya.
Perbesar
Pembagian makan bergizi gratis (MBG) di SMP Negeri 40 Jakarta. Foto: Dok. Humas SMP Negeri 40 Jakarta
Lantas dari mana para pekerja yang direkrut untuk bekerja di proyek MBG ini?
"Yang utama adalah kaum atau masyarakat sekitar SPPG. Itu yang pertama, sehingga mereka akan merasa memiliki," kata Dadan.
Kedua, lanjut dia, 30 persen dari pekerja yakni merupakan ibu-ibu atau masyarakat dengan tingkat kesejahteraan rendah.
"Desil terendah ya. Jadi yang pendapatannya di bawah Rp 1 juta. Itu 30 persen kita diminta untuk merekrut itu," ucap Dadan.
"Makanya akan terlihat sekali nyata itunya. Yang ketiga ya tentu saja para ibu-ibu atau para pemuda-pemudi yang selama ini memang membutuhkan pekerjaan yang basisnya lokal," pungkasnya.