Lanzhou (ANTARA) - Sebuah skema pemodelan yang sederhana dan solid telah diusulkan untuk penilaian presisi terhadap produktivitas primer kotor (gross primary productivity/GPP) ekosistem darat, menurut Universitas Lanzhou.
Model efisiensi pemanfaatan cahaya ekosistem (ecosystem light-use efficiency/eLUE) sederhana dan efektif yang baru diusulkan itu menandai terobosan besar dalam studi estimasi pengindraan jauh GPP global, menurut universitas tersebut.
Tim peneliti gabungan ini terdiri dari para peneliti dari Universitas Lanzhou di China serta peneliti dari Jepang, Australia, dan negara-negara lainnya. Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal IEEE Transactions on Geoscience and Remote Sensing.
GPP melalui proses fotosintesis merupakan fungsi ekosistem yang krusial, yang sangat memengaruhi ketahanan pangan, siklus karbon, dan perubahan iklim. GPP dari ekosistem darat merupakan komponen terbesar dalam siklus karbon global.
"Dalam konteks perubahan iklim dan upaya menuju netralitas karbon, penilaian GPP yang presisi sangat penting untuk memahami proses siklus karbon global dan mendorong tata kelola iklim," kata Ma Xuanlong, profesor di Fakultas Ilmu Bumi dan Lingkungan Universitas Lanzhou sekaligus pemimpin studi ini.
Metode estimasi pengindraan jauh konvensional memiliki ketidakpastian yang cukup besar dan membatasi akurasi dalam perhitungan anggaran karbon global serta evaluasi efektivitas kebijakan.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, tim peneliti mengusulkan model eLUE yang sederhana tetapi efektif ini untuk GPP. Para peneliti secara inovatif menjadikan efisiensi pemanfaatan energi cahaya pada skala ekosistem sebagai inti dari inversi pengindraan jauh. Mereka membangun kerangka estimasi GPP global baru yang sepenuhnya didasarkan pada observasi pengindraan jauh.
"Model ini memiliki parameter yang sederhana, perhitungan yang efisien, dan kesalahan yang dapat dikendalikan, menyediakan metode dan alat baru untuk penelitian siklus karbon global dan perhitungan anggaran karbon," ujar Ma.
FLUXNET adalah jaringan situs menara mikrometeorologi global. Hasil validasi silang berdasarkan 120 situs FLUXNET di seluruh dunia menunjukkan bahwa model eLUE ini memiliki akurasi dan stabilitas yang sangat baik.
Model baru ini memberikan dukungan teknis penting untuk pemantauan dinamis terhadap kapasitas penangkapan dan penyerapan karbon dari ekosistem. Berdasarkan model ini, tim tersebut membangun kumpulan data GPP global untuk periode 2001-2024, kata Ma.
"Studi baru ini memberikan dukungan bagi simulasi siklus karbon global dan penilaian ekosistem. Selain itu, studi ini juga menawarkan basis ilmiah bagi perhitungan anggaran karbon dan penyusunan strategi tata kelola iklim," kata Ma.