Penyelidikan Pramugari Eva Air Tewas Diduga Kelelahan Masih Berlanjut
GH News October 19, 2025 04:09 AM
Jakarta -

Seorang pramugari Eva Air meninggal diduga akibat kelelahan bekerja, dikutip dari dan . Pramugari bermarga Sun yang berusia 34 tahun tersebut dilaporkan sudah mengeluh sakit, namun tidak bisa istirahat karena manajer kabin memintanya terus bekerja.

Penyidikan terus berlangsung untuk mengetahui penyebab kematian pramugari yang bergabung dengan Eva Air sejak 2016 ini. Tuntutan diadakannya penyidikan berasal dari Serikat Pramugari Taoyuan yang merasa Eva Air telah melakukan kesalahan sistemik dan melanggar hak pekerja.

Kematian Sun telah memancing amarah para pekerja, khususnya di industri penerbangan. Selain abai pada kondisi pekerja, staf Eva Air masih menghubungi Sun agar mengirim surat izin cuti. Pesan dari Eva Air ini dibalas pihak keluarga Sun dengan mengirim surat keterangan kematian.

Laporan Sementara Kronologi Kematian Pramugari Eva Air

Dikutip dari , berikut kronologi sementara kematian Sun

Rabu (24/9/2025): Sun merasa tidak enak badan dalam perjalanan pulang dari tugasnya di penerbangan BR 95 rute Milan-Taoyuan Taipei (TPE)

Kamis (25/9/2025): Sun yang sudah mendarat di Bandara Internasional Taoyuan memeriksakan diri pada klinik terdekat lalu pulang ke rumahnya

Jumat (26/9/2025): Kondisi Sun makin buruk hingga harus menjalani perawatan di Linkou Chang Gung Memorial Hospital

Rabu (8/10/2025): Kesehatan Sun tidak mengalami perbaikan hingga dirujuk ke China Medical University Hospital di Taichung

Jumat (10/10/2025): Sun dilaporkan meninggal dunia.

Selain tidak bisa beristirahat karena sakit, dalam penerbangan 13 jam tersebut Sun tidak bisa melakukan konsultasi media pada layanan yang biasa digunakan maskapai. Selain itu, maskapai tidak mengantar Sun yang sedang sakit menuju klinik.

Catatan penerbangan Sun selama 6 bulan terakhir sebetulnya tidak menunjukkan keanehan. Sun telah terbang rata-rata 75 jam per bulan, yang masih dalam batas regulasi. Sun telah bergabung selama 19 tahun dan ikut dalam berbagai rute penerbangan, termasuk yang memerlukan waktu hingga belasan jam.

Menurut laporan media lokal, PYOK, kejadian yang menimpa Sun bukan kecelakaan. Kejadian tersebut adalah konsekuensi sikap abai selama beberapa tahun pada kondisi kesehatan awak kabin dan hak cuti. Dampak sikap abai ini sesungguhnya sudah bisa diprediksi, apalagi tanpa ada perbaikan sistem.

Sebuah laporan menyatakan Eva Air tidak memiliki sistem cuti yang baik. Hak cuti memengaruhi kinerja, bonus, jadwal dan kru penerbangan lain. Mereka yang cuti seolah menambah beban kolega satu tim, yang seharusnya tak perlu terjadi. Sehingga cuti bisa diambil tiap saat bergantung kebutuhan, setelah berkoordinasi dengan rekan satu tim.

Sikap Eva Air

Para pejabat Eva Air menyatakan permintaan maaf atas tragedi yang menimpa Sun. Mereka mengatakan staf tersebut bersalah dan tidak terbiasa dengan tugasnya, sehingga meminta Sun mengirim surat izin cuti.

Pejabat Eva Air juga mengklaim tidak ada yang salah dengan sistem cuti perusahaan. Menurut mereka, pekerja bisa menggunakan hak tersebut setiap saat bila ada keperluan. Kendati begitu, Eva Air mengatakan akan melakukan penyidikan internal perusahaan.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.