BANJARMASINPOST.CO.ID - Banyak perubahan usai bercerai, Asri Welas kini berani lahap adegan ranjang di depan sorot kamera.
Aktris Asri Welas sempat begitu terpuruk karena perceraiannya dengan Galiech Ridha Rahardja.
Ia hancur karena tak bisa mempertahankan 17 tahun pernikahannya.
Meski kehidupan pribadinya dihantam ombak, namun Asri justru mendapat angin segar di sisi kariernya.
Nama Asri di panggung hiburan tak meredup meski usianya kini kepala empat.
Ia bahkan terlibat dalam film layar lebar hingga web series bersama sejumlah nama beken termasuk Wulan Guritno hingga Masayu Anastasia.
Bukan tanpa upaya, Asri mengakui memang menjalani operasi plastik untuk membuat penampilannya lebih menarik.
Hal itu berbuah manis, kini tawaran peran yang datang padanya lebih beragam.
Tak lagi melulu mendapat peran yang kocak dan jenaka, Ia bahkan kini melakoni peran yang melibatkan adegan ranjang.
"Aku tuh perannya enggak pernah cakep, selalu katro. Kemudian saya lihat di kaca, saya terlalu katro ini," kata Asri di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat dikutip dari Grid.id, Sabtu (18/10/2025).
Mendapat tawaran beradegan ranjang, perempuan 46 tahun ini pun mengaku merasa tertantang.
"Nah, sekarang, (ada yang bilang) 'Mbak Asri ini agak seger banget sekarang.' 'Oh, seger ya?' 'Oh, iya. Eh, boleh enggak kalau adegannya ada tempat tidur?'" tuturnya.
Meski begitu, Asri menegaskan bahwa ia tidak sembarangan menerima tawaran tersebut. Ia selalu memastikan bahwa adegan tersebut memiliki justifikasi yang kuat dalam skenario dan tidak sekadar menjual sensasi.
"Oh, ya coba lihat skenarionya, kayak apa? Masuk akal enggak? Jangan tiba-tiba buka baju, ngapain? Kan gitu," jelasnya.
"Saya melakukan itu bukan dengan sengaja saya pengen buka baju karena memang dalam ceritanya seperti itu," tambah Asri.
Walaupun kini terbuka untuk peran yang lebih seksi, mantan istri Galiech Ridha Rahardja ini membuktikan bahwa ia tetaplah seorang aktris serba bisa.
Kocaknya, peran pertama yang ia dapatkan setelah menjalani operasi plastik di Korea justru adalah menjadi nenek-nenek.
"Dulu-dulu katro, sekarang lebih kacau lagi. Saya jadi Nenek Gayung, bayangin!" candanya.
Ibu tiga anak ini menegaskan bahwa dirinya tidak akan memilih-milih peran dan siap memerankan karakter apa pun, dari nenek-nenek hingga wanita seksi.
"Jadi semua peran enggak ada batasnya ternyata. Jadi saya mau jadi nenek-nenek, kakek-kakek, apa juga, ayo aja," tandasnya.
Aktris Wulan Guritno, Asri Welas, dan Masayu Anastasia berbagi pandangan jujur mereka tentang keresahan yang dialami perempuan sebelum menginjak usia 40 tahun.
Wulan Guritno secara terbuka mengakui pernah mengalami fase tersebut. Keresahannya berakar pada tuntutan profesinya yang sangat memperhatikan penampilan.
"Krisis sebelum 40 itu terjadi banget di aku ya," ungkap Wulan di kawasan Senayan, Jakarta Pusat dikutip dari Grid.id, Selasa (30/9/2025).
"Pekerjaan di entertainment yang mengedepankan selain talenta tapi kan ada penampilan juga. 'Apa ya di depan sana buat gue? Wujud gue kayak gimana? Aduh nanti melorot nih.' Segala macam gitu," lanjutnya.
Namun, seiring berjalannya waktu, Wulan menemukan cara untuk berdamai dengan kekhawatirannya. Ia belajar untuk menerima perjalanan hidupnya.
Selain itu, aktris 44 tahun ini juga mencoba menentukan tujuan hidupnya yang lebih dalam. Hasilnya, apa yang ia takutkan tidak pernah menjadi kenyataan.
"Kita melalui perjalanan itu, kita embrace, terus akhirnya kita menemukan purpose hidup kita. Jadi akhirnya menikmati. Begitu masuk ke 40, 'eh, kok begini aja ya.' Apa yang kita khawatirkan sebelumnya, ternyata alhamdulillah enggak terjadi," jelas Wulan Guritno.
Kemudian, Asri Welas juga mengungkapkan perspektifnya dalam menghadapi tantangan hidup di usia 40 tahun.
Menurutnya,perempuan 46 tahun ini, kunci utamanya adalah menemukan lingkungan dan hubungan yang selaras dengan diri sendiri.
"Udah lah kita harus menemukan yang satu frekuensi. Kalau enggak satu frekuensi, tinggalin aja. Apapun itu," tegas Asri.
Ia menerapkan prinsip tersebut di berbagai aspek kehidupan, mulai dari percintaan hingga ekonomi. Asri memberikan peringatan keras tentang pentingnya stabilitas finansial di usia 40-an.
"Misalnya ekonominya enggak satu frekuensi, eh kita cari apa ya yang kira-kira ekonomi yang akan nanti ke depannya kita akan bagus? Cari, kejar. Karena daripada nanti telat. Kalau telat masalah ekonomi, 40-an itu bisa melorot ke bawah. Serem banget," tutur Asri Welas.
Bagi mereka bertiga, usia 40 bukanlah akhir, melainkan sebuah babak baru yang ditandai dengan fokus dan pemahaman diri yang lebih baik
"Karena sebelum 40 kita udah fokus, udah tahu (apa yang ingin dilakukan dan dicapai)," tutup Masayu.
(Banjarmasinpost.co.id/Grid.id)