TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Menyusul pengunduran diri Ketua KONI Kabupaten Pekalongan, Wakil Bupati Sukirman menegaskan agar dinamika di tubuh organisasi tersebut tidak sampai mengganggu persiapan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah 2025.
Menurutnya, meskipun kepengurusan KONI tengah mengalami kekosongan, roda pembinaan olahraga di tingkat cabang tetap berjalan seperti biasa.
"Sebenarnya tidak menjadi kendala karena, cabor-cabor ini sudah mapan. Mereka menyelenggarakan Porprov atas arahan dan rekomendasi dari induk organisasinya di tingkat provinsi."
"KONI itu sifatnya hanya memfasilitasi, dan melakukan kontrol saja," ujar Wabup Pekalongan Sukirman kepada Tribunjateng.com, Minggu (19/10/2025).
Dia menegaskan, Pemkab Pekalongan akan segera mengambil langkah cepat untuk menelusuri persoalan internal KONI, sekaligus memastikan seluruh persiapan menuju Porprov tetap berjalan lancar.
"Sebentar lagi Januari sudah Porprov. Jadi, ini penting bagi Kabupaten Pekalongan untuk segera mempersiapkan diri."
"Kami akan cek ulang dan memanggil Dinporapar untuk memastikan semuanya terkendali," tegasnya.
Sukirman juga mengungkapkan, beberapa cabang olahraga tetap berinisiatif mengikuti berbagai kejuaraan meski tanpa dukungan anggaran dari KONI akibat polemik yang terjadi.
"Ada cabor yang improvisasi seperti Binaraga dan Pencak Silat. Karena kepengurusan sedang kontroversi, kami hentikan dulu penyaluran hibah ke KONI," jelasnya.
Lebih lanjut dia berharap munculnya figur baru di tubuh KONI nantinya dapat menjadi momentum percepatan pembenahan organisasi dan peningkatan prestasi olahraga di Kabupaten Pekalongan.
"Setelah ada figur baru, harapannya segera melakukan akselerasi untuk menyusun roadmap perkembangan olahraga daerah."
"Terutama menghadapi Porprov, serta berdiskusi dengan pemerintah dan DPRD mengenai dukungan anggarannya," ujarnya.
Menurut Sukirman, pemimpin KONI yang baru harus memiliki kapasitas manajerial yang kuat, visi yang jelas, dan jaringan luas agar pembinaan olahraga di daerah tidak bergantung sepenuhnya pada hibah pemerintah.
"Ngopeni olahraga itu seksi, tapi mahal. Jadi harus punya terobosan-terobosan, punya visi yang baik ke depan, dan bisa menggandeng banyak pihak," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, kabar mengejutkan datang dari jajaran KONI Kabupaten Pekalongan.
Ketua Umum KONI Kabupaten Pekalongan, Rindiansyah Elnofiansyah dikabarkan mengundurkan diri dari jabatannya.
Informasi dan salinan surat pengunduran yang diterima Tribunjateng.com, surat pengunduran diri sudah diajukan Rindiansyah pada 1 Oktober 2025 dan ditujukan langsung kepada Ketua Umum KONI Provinsi Jawa Tengah, Bona Ventura Sulistiana.
Dalam surat itu, Rindiansyah menyampaikan alasan pengunduran dirinya, karena kesibukan dan padatnya aktivitas sebagai seorang notaris, yang membuatnya tidak dapat optimal menjalankan tugas sebagai Ketua Umum KONI.
Dia juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan kerja sama seluruh pihak selama masa kepemimpinannya, serta berharap KONI Kabupaten Pekalongan terus maju dalam pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua II KONI Kabupaten Pekalongan, Anton Purnomo membenarkan adanya surat pengunduran diri itu.
"Kami menerima pemberitahuan dari KONI Jateng dan kemudian melakukan rapat unsur pimpinan."
"Selanjutnya, rapat pleno pengurus KONI Kabupaten Pekalongan menetapkan Safujianto sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KONI Kabupaten Pekalongan," ujarnya, Rabu (15/10/2025).
Anton menambahkan, surat keputusan pengunduran diri telah dikirimkan ke KONI Provinsi Jawa Tengah untuk mendapatkan pengesahan lebih lanjut.
"Surat sudah kami kirim ke KONI Jawa Tengah, dan saat ini kami menunggu SK dari KONI Jateng," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum KONI Kabupaten Pekalongan, Holmes membenarkan adanya surat pengunduran diri yang ditandatangani oleh Rindiansyah.
"Benar, surat pengunduran diri ketua KONI tertanggal 1 Oktober 2025. Dalam surat itu disebutkan, alasan pengunduran diri karena kesibukan dalam pekerjaan sebagai notaris," jelasnya.
Sementara itu, sejumlah pengurus cabang olahraga (cabor) di Kabupaten Pekalongan menyampaikan, harapan agar kepengurusan KONI yang baru segera menindaklanjuti persoalan pendanaan, terutama di tengah pelaksanaan Pra Porprov XVII Jawa Tengah 2026.
"Ada cabor yang sudah menyelesaikan Pra Porprov, ada yang sedang berjalan, dan ada juga yang akan segera melaksanakan."
"Namun, anggaran dari KONI belum ada, ini sangat menyulitkan kami," ungkap Iwan, pengurus cabor Kempo.
Iwan berharap, dengan penunjukan Plt Ketua KONI yang baru, koordinasi dan dukungan terhadap kegiatan olahraga daerah dapat kembali berjalan optimal. (*)