Kampung Iraiweri Papua Barat Akhirnya Dialiri Listrik, Warga Tinggalkan Pelita Rotan
Glery Lazuardi October 19, 2025 06:33 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kampung Iraiweri, Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat kini sudah dialiri listrik. 

Dulu, sekitar 40.680 penduduk di wilayah itu bergantung pada lampu minyak atau dibisingi suara genset yang menggeram setiap malam.

Elias Inyomusi Anakangi, warga Pegunungan Arfak menceritakan rasa pilu hidup tanpa penerangan memadai sejak lahir. 

Butuh usaha dan kreavitas jika ingin hidup mereka lebih berwarna di malam hari. Satu diantaranya dengan merakit sendiri penerangan dari rotan, minyak tanah dan botol. 

"Dulu saya lahir di sini, kami belum ada lampu. Kami bikin api. Kami baca, belajar itu, pasang, bikin gelegar untuk jadi pelita. Bikin tali, rotan itu. Rotan itu baru kita isi siram minyak tanah, baru taruh rotan itu di botol, baru bakar, jadi sumbu toh. Itu kami pakai belajar,” kata Elias, dikutip dari unggahan di akun Instagram Kementerian ESDM, Minggu (19/10/2025).

Ia menceritakan bagaimana mencekamnya malam hari tanpa penerangan. Jika ingin keluar rumah, Elias cuma berpatokan pada jalan kecil setapak sebagai penuntun menuju tempat tujuan. Tanpa penerangan, hanya mengandalkan sinar bulan yang menerangi malam di Distrik Iraiweri. 

“Zaman dulu itu setengah mati, jalan saja jalan tikus. Jalan tikus artinya jalan kecil setapak begini saja. Baru kitong (kita) semua baku jalan di jalan kecil itu,” katanya.

Bagi Elias, listrik menjadi harapan. Ia bisa melihat anak-anaknya belajar lebih lama, istri memasak dengan cahaya lampu, rumah dan kampungnya terasa lebih hidup. 

“Kampung kami jadi lebih terang. Semua rumah itu harus dapat listrik supaya untuk kami punya anak-anak kami itu bisa belajar. Mama-mama bisa masak dengan lampu. Dengan lampu seperti ini, anak-anak kami bisa belajar, pintar, bersaing dengan suku-suku lain,” katanya.

Elias pun mengucap rasa terima kasihnya kepada pemerintah Indonesia dan Presiden Prabowo Subianto dalam upaya meratakan energi nasional hingga bisa dirasakan oleh warga Distrik Iraiweri.

“Terima kasih, kami tetap NKRI, tidak ada lain. Terima kasih Bapak Presiden, kini desa kami lebih terang,” ucap Elias.

Sebagai informasi Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) membangun pembangkit listrik berbasis energi terbarukan melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Anggi berkapasitas 150 kW di Kampung Upper, Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.

Pembangkit listrik ini merupakan salah satu contoh realisasi program Dedieselisasi Pembangkit yang saat ini tengah gencar diimplementasikan oleh pemerintah. 

Dibangun sejak 2022, pembangkit listrik ini bersumber dari Tenaga Diesel (berbahan bakar fosil) disubtitusi dengan pembangkit Energi Baru Terbarukan yang lebih handal dan ramah lingkungan.

Ada 5.700 Desa Belum Teraliri Listrik 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 tercatat ada 84.276 wilayah administrasi setingkat desa yang terdiri dari 75.753 desa dan 8.486 kelurahan di Indonesia. 

Dari jumlah itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut ada 5.700 atau sekitar 6,76 persen dari total desa dan kelurahan di Tanah Air yang belum teraliri listrik. Pemerintah menargetkan seluruh desa itu akan mendapatkan akses listrik pada tahun 2030. 

Bahlil menegaskan komitmennya untuk meningkatkan pemerataan akses listrik, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). 

Guna mewujudkan hal ini, Kementerian ESDM menjalankan program Listrik Desa (lisdes) untuk periode 2025–2029 yang menargetkan elektrifikasi 5.758 desa yang belum dilayani PLN, mencakup pembangunan infrastruktur listrik perdesaan dan penyambungan listrik untuk sekitar 1,2 juta rumah tangga. 

"Target Bapak Presiden Prabowo sekitar 2029–2030, semua desa harus sudah terlayani listrik. Saat ini masih ada 5.700 desa yang belum memiliki listrik. Negara harus hadir untuk memastikan, dan kita harus memasang listrik bagi saudara-saudara kita,” ucap Bahlil.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.