Belasan Pelajar Alami Keracunan MBG di Tasikmalaya, Gubernur Dedi Mulyadi Perintahkan Bupati Tutup Dapur SPPG Terkait
Faza Anjainah Ghautsy October 19, 2025 06:34 PM

Grid.ID- Belasan pelajar alami keracunan MBG di Tasikmalaya. Gubernur Dedi Mulyadi lalu perintahkan bupati tutup dapur SPPG terkait.

Sebanyak 13 siswa SDN Margamulya, Desa Cikunir, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat dikabarkan mengalami keracunan. Hal ini terjadi usai para siswa menyantap pembagian MBG (makan bergizi gratis) menu nasi goreng, di sekolahnya, pada Jumat (17/10/2025).

Para korban tersebut langsung merasakan mual, mulas, pusing, dan keringat dingin serta dibawa ke puskemas terdekat. Salah satu guru sekolah tersebut yaitu Edi mengatakan bahwa nasi goreng pada pembagian MBG itu diketahui sudah berbau tak sedap dan rasanya asam.

"Jadi, tadi memang pembagiannya agak crowded. Siswa kelas 4, 5, dan 6 langsung makan. Saat tahu menu nasi gorengnya sudah bau tak sedap, menu MBG kelas lainnya tak dibagikan. Kami larang siswa lainnya mengonsumsi tadi," ucap Edi, dilansir dari Kompas.com.

Edi menjelaskan bahwa reaksi dugaan keracunan hanya berselang setengah jam usai para korban menyantap MBG tersebut. Adapun, menu MBG pada hari tersebut berisi nasi goreng, tempe, sayuran, tahu, dan buah jeruk.

"Ada yang langsung muntah juga. Kalau dihitung, tadi ada 13 orang yang mengalami gejala sama seusai mengonsumsi MBG," tambahnya.

Saat kejadian, petugas sekolah langsung mengevakuasi para korban di mushala. Mereka lalu mendapatkan penanganan medis medis usai melapor ke puskesmas.

"Ada yang langsung muntah juga. Kalau dihitung, tadi ada 13 orang yang mengalami gejala sama seusai mengonsumsi MBG," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto menyatakan ada 13 siswa yang mengalami gejala dugaan keracunan. Sebagian ditangani langsung di sekolah, sementara beberapa lainnya dibawa pulang oleh orangtua untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

“Informasi yang kami terima ada 13 siswa yang mengalami gejala keracunan. Semoga tidak bertambah dan seluruh korban sudah ditangani pihak puskesmas,” kata Ato.

Saat ini, petugas Polres Tasikmalaya dan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya telah memeriksa kejadian dengan mendatangi lokasi kejadian. Adapun para siswa korban keracunan saat ini kondisinya membaik usai menerima penanganan medis dari para petugas puskesmas dan Dinas Kesehatan.

Sementara itu, Gubernur jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan respon terkait kasus ini. Dia meminta agar dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyebabkanbelasan pelajar alami keracunan MBG di Tasikmalaya itu untuk ditutup.

"Yang berproblem dalam pengelolaannya hingga menimbulkan kerugian bagi siswa maupun bagi pemerintah rugi, maka harus ditutup, dan itu saya memberikan otoritas kewenangan wali kota maupun bupati untuk menutup," ujar Dedi Mulyadi.

Melansir dari TribunJabar.id, Dedi meminta agar pemerintah daerah melakukan tindakan tegas. Hal ini lantaran kejadian yang buat pelajar alami keracunan MBG ini terus terjadi di beberapa satuan pendidikan di Jawa Barat.

"Nanti dihentikan dulu kegiatannya untuk sementara sampai mendapatkan SPPG yang baik," ungkapnya.

Selain itu, untuk makanan yang dikonsumsi siswa haruslah dipastikan bahwa itu berasal dari sumber-sumber yang jelas dan perlu melihat tingkat keselamatan pelajar. Menurut Dedi. semua instansi harus bergerak untuk menginvestigasi dan mengecek dengan benar, supaya kejadian tersebut tak kembali terjadi.

"Kalau mau mempelajari kasus di bandung barat, pasti yang keracunan itu dekat dengan pasar besar, artinya pasar itu harus dicek, apakah beli sayuran yang kelas satu, beli daging kelas satu, daging ayam kelas satu, jadi ini harus menjadi bahan untuk investigasi," ucap Dedi.

"Jadi, saya, kalau ada keracunan hentikan saja, yang paling utama secara teknis aparatnya di kota banyak, nanti tim kesehatannya yang memeriksa makanannya untuk di konsumsi oleh siswa," tuturnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.