Suporter Maccabi Tel Aviv berulah di negara sendiri usai bentrok dengan pendukung tim rival, Hapoel Tel Aviv. Keputusan kepolisian Inggris untuk melarang mereka datang bulan depan dinilai sudah tepat.
Pekan lalu, kepolisian West Midlands yang mencakup area Birmingham mengeluarkan larangan bagi suporter Maccabi Tel Aviv untuk datang ke Villa Park saat tim kesayangan mereka menghadapi Aston Villa di Liga Europa pada 6 November karena alasan keamanan.
Kepolisian lokal menilai laga di atas masuk kategori berisiko tinggi dan meminta otoritas berwenang tak memberikan jatah tiket untuk suporter tim tamu. Hal ini sempat memicu protes dari dalam negeri, termasuk politisi Inggris yang pro Israel.
Namun apa yang terjadi di pada Minggu (19/10/2025) kemarin seolah membuktikan keputusan kepolisian West Midlands sudah benar. Derby Tel Aviv antara Maccabi dan Hapoel dalam lanjutan Israeli Premier League batal digelar usai adanya kericuhan di dalam dan luar Stadion Bloomfield yang terjadi sebelum kickoff.
Media lokal yang dikutip ESPN mengatakan bahwa laga dibatalkan setelah polisi menetapkan kondisi di stadion tidak aman untuk dilanjutkan. Tertulis juga adanya penggunaan piroteknik secara ekstensif oleh para fan, termasuk kembang api dan granat asap.
"Menyusul adanya keputusan dari polisi, derby Tel Aviv tak akan digelar malam ini," bunyi pernyataan Maccabi pada Minggu.
Suporter Maccabi Tel Aviv punya rekam jejak buruk di masa lalu. Saat mereka bertamu ke Amsterdam pada November 2024, mereka berulah dengan mencuri bendera Palestina yang berkibar di rumah warga, menyerang supir taksi keturunan Arab, menyanyikan yel-yel rasis, hingga merusak properti lokal.