- Syarat Mendonorkan Darah
- Kelompok Orang yang Tidak Boleh Mendonorkan Darah 1. Orang yang Sedang Flu-Penyakit Lainnya yang Menyebabkan Demam 2. Hemoglobin Rendah 3. Orang yang Sedang Mengonsumsi Obat atau Antibiotik Tertentu 4. Orang yang Baru Divaksinasi 5. Bepergian ke Tempat Tertentu pada Waktu yang Salah 6. Orang yang Memiliki Masalah Kesehatan terkait Darah
Donor darah merupakan salah satu tindakan sederhana yang bisa menyelamatkan banyak nyawa. Dengan menyumbangkan darah, seseorang bisa membantu pasien yang membutuhkan transfusi.
Kendati demikian, tidak semua orang bisa menjad pendonor darah. Ada beberapa kondisi kesehatan dan faktor risiko yang membuat seseorang tidak diperbolehkan mendonorkan darah.
Syarat Mendonorkan Darah
Sebelum mengetahui siapa saja yang tidak dibolehkan untuk mendonorkan darah, ketahui apa saja persyaratan untuk donor darah. Dikutip dari laman PMI Kota Bandung dan PMI Jakarta Barat, berikut di antaranya:
- Sehat jasmani dan rohani
- Usia 17-65 tahun
- Berat badan minimal 45 kg
- Tekanan darah: Sistole 100-70 dan diastole 70-100
- Kadar hemoglobin 12,5% sampai dengan 17,0 g%
- Interval donor minimal 12 minggu atau 3 bulan sejak donor darah sebelumnya (maksimal 5 kali dalam 2 tahun).
- Suhu tubuh 36,5-37,5 C
- Wanita tidak sedang hamil, menstruasi, dan menyusui
- Tidak bertato dan tindik, kecuali sudah lebih dari 6 bulan
- Tidak pecandu alkohol dan narkotik
- Tidur malam sebelum donasi minimal 5 jam dan tidak begadang
- Sudah makan 3-4 jam sebelum donor darah
Kelompok Orang yang Tidak Boleh Mendonorkan Darah
Berikut kelompok orang yang tidak boleh mendonorkan darah:
1. Orang yang Sedang Flu-Penyakit Lainnya yang Menyebabkan Demam
Orang yang sedang mengidap pilek atau flu saat ingin mendonorkan darah harus melakukan jadwal ulang donor selama 7 hari setelah gejala hilang. Meski pilek atau flu tidak memengaruhi darah, namun Unit Transfusi Darah (UTD) akan menolak donor darah dari orang sakit, sebagai upaya mengurangi penyebaran flu. Tak hanya flu, orang yang demam juga tidak akan diizinkan untuk mendonorkan darah.
2. Hemoglobin Rendah
Hemoglobin merupakan protein dalam sel darah merah yang berperan penting dalam mengangkut oksigen ke organ dan jaringan tubuh serta ke,bali ke paru-paru. Protein ini juga mengandung banyak zat besi.
Apabila pernah kesulian dalam mendonorkan darah sebelumnya, sebab kadar zat besi/hemoglobin yang rendah, atasi kekurangan ini dengan mengonsumsi makanan kaya zat besi, terutama daging dan produk hewani. Untuk vegetarian, roti dan pasta, kacang-kacangan, kacang tanah, tahu, dan telur merupakan sumber zat besi yang baik.
3. Orang yang Sedang Mengonsumsi Obat atau Antibiotik Tertentu
Sebagai aturan umum, sebagian obat bebas yang dikonsumsi masih bisa membuat seseorang diterima untuk mendonorkan darah. Namun, untuk lebih jelasnya, doker akan menjelaskan kepada donor saat pemeriksaan tentang boleh atau tidaknya pendonoran saat mengonsumsi obat tertentu.
Adapun obat-obaan yang paling sering dibicarakan dalam pembatasnnya yaitu:
- Aspirin, harus menunggu 3 hari penuh
- Pengencer darah, tidak diizinkan mendonorkan darah
- Insulin, bisa mendonorkan darah selama diabetes terkendali dengan baik.
4. Orang yang Baru Divaksinasi
Orang yang baru menerima vaksinasi atau imunisasi mungkin diminta menunggu selama beberapa waktu sebelum memenuhi syarat donor darah. Misalnya, pada saat ini UTD PMI menyatakan bahwa donor darah bisa diterima jika seseorang divaksinasi dengan vaksin COVID-19 dengan ketentuan:
- Hari keempat setelah vaksin 1 tanpa ada gejala KIPI
- Hari ke delapan setelah vaksin 2 atau vaksin 3 tanpa ada gejala KIPI
- Jika terdapat KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), donor darah sebaiknya ditunda dalam satu bulan.
5. Bepergian ke Tempat Tertentu pada Waktu yang Salah
Perjalanan bisa menghadapkan seseorang pada budaya, kebiasaan, dan penyakit yang berbeda. Beberapa penyakit tersebut bisa memengaruhi kemampuan seseorang untuk mendonokan darah.
6. Orang yang Memiliki Masalah Kesehatan terkait Darah
Orang dengan penyakit berkaitan dengan masalah darah dan pendarahan seringkali tidak dibolehkan untuk donor darah. Jadi, jika seseorang mengidap hemofilia, penyakit Von Willebrand, hemokromatosis heredier atau sickle cell trait, maka dia tidak bisa mendonorkan darah.