TRIBUNJATIM.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sempat mengatakan akan mengajak Nanang penjual cincau yang viral karena bisa bahasa Inggris, untuk menjadi penerjemah.
Namun setelah berbulan-bulan Nanang berharap, ajakan Kang Dedi Mulyadi (KDM) tersebut tak kunjung terwujud.
Nanang masih terus menjadi penjual es cincau di pinggir Jalan Raya Pajajaran, Kota Bogor.
Nanang pun memberikan alasan kenapa dia menagih janji Dedi Mulyadi.
Saat ditemui TribunnewsBogor.com, Senin (20/10/2025), Mr Nanang memberikan pengakuan mengejutkan di balik aksinya menagih janji Dedi Mulyadi.
"Awalnya saya tidak mendambakan, enggak bermimpi menjadi penerjemah, ajudan, atau staf Pak KDM, sebelumnya saya enggak pernah bermimpi hal itu," katanya.
"Pas waktu saya dengan pak KDM bikin konten ya, pak KDM bilang ke saya. Pak Nanang mau enggak bekerja sama sama saya, terus mau enggak jadi staf apapun bla-bla," terangnya.
Namun sejak saat itu setelah tiga bulan berlalu, Nanang tak kunjung dipanggil lagi oleh KDM.
Sementara orang-orang di sekitarnya sudah terlanjur menganggap Nanang sudah bekerja dengan KDM.
"Dan yang paling penting, paling krusial, banyak orang Jakarta, Bekasi, 'Kenapa Pak Nanang enggak jadi staf ahli di Bandung? Kenapa enggak jadi kerja sama dengan Bapak (KDM)?'," kata Nanang.
"Lama kelamaan saya jadi baper, jadi kena mental, jadi anggapannya di Bandung udah kerja dengan Bapak," imbuhnya.
Akhirnya, Nanang mengaku sampai terpaksa berbohong, terutama kepada teman-temannya.
"Akhirnya saya berbohong terutama kepada teman saya," kata Nanang.
Nanang berusaha mencari-cari alasan kenapa dia tidak bekerja dengan KDM.
"'Aduh Pak Nanang sudah sukses ya, hebat ya sama KDM', akhirnya saya kepaksa berbohong," kata sambil menahan tangis.
Banyak yang menganggap Nanang selama ini sudah bekerja bersama KDM.
Termasuk satpam perumahan yang dia kenal hingga para tetangganya.
"Semua orang mengatakan Pak Nanang udah sukses, satpam perumahan, terus tetangga saya."
"Bilang gini, 'Aduh Pak Nanang udah ini sama Pak KDM Gubernur, mudah-mudahan Pak KDM enggak bohong'," terangnya.
"Demi Allah, ini saya bilang seperti ini sumpahnya saya berani mati," imbuh Nanang.
Padahal, pekerja kecil pun, kata dia, bisa dia lakukan.
Asalkan bisa mengubah hidupnya sebagai seorang ayah yang memiliki dua anak yang masih sekolah.
"Padahal yang kecil aja saya bisa lakukan, kuli sapu, jadi apa, saya siap," kata Nanang.
"Cuma akhirnya saya merasa kecewa ini terlalu bombastis banget waktu bapak bicara atau mengatakan atau statement seperti itu di konten," ujarnya.
"Hak bapak itu untuk konten atau apa, bapak tolong please ya, sebelumnya jangan bicara seperti itu sebenarnya, jadi saya enggak punya mimpi," kata Nanang.
Padahal kata Nanang, dia juga punya banyak ide untuk kemajuan di Jawa Barat yang mungkin bisa dipikirkan oleh KDM.
Mendengar Nanang menagih janji, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi memberi reaksi lewat akun TikTok.
KDM tak bisa mengelak bahwa ia memang menjanjikan mengangkat Nanang sebagai penerjemahbahasa.
"Buat aki, saya memang pernah menyampaikan aki mendampingi saya menjadi penerjemah bahas asing untuk berbagai kegiatan saya ketika melibatkan tamu-tamu dari luar negeri," katanya.
"Dan saya pasti memenuhi janji itu. Tetapi memang sampai saat ini saya belum berkegiatan yang melibatkan tamu-tamu asing," katanya.
"Hanya beberapa kali menerima dubes dari luar negeri berkunjung ke Gedung Pakuan dan itu pun juga masih bisa secara spontan kita dampingi bersama dengan staf saya," katanya.
Dedi Mulyadi memastikan akan tepati janji ketika menerima tamu asing.
"Nanti akan ada waktunya aki juga akan saya undang untuk mendampingi saya ketika menerima tamu-tamu dari luar negeri," katanya.
"Semangat untuk terus berjualan dan nanti juga akan ada saatnya ya untuk kita bertemu. Mohon maaf kalau saya membuat aki kecewa," kata Dedi Mulyadi.
Nanang pun terisak mendengar jawaban dari sang Gubernur Jawa Barat.
Setelah KDM bereaksi melalui media sosial, Nanang pun mengucapkan terima kasih.
Sebab KDM menyebut dia akan menepati janji memperkerjakan pria penjual cincau yang sudah terkenal sejak tahun 2015 silam.
"Terima kasih Pak KDM, Pak Gubernur, the best leader in West Java," kata Nanang.
Nanang pun mengakui bahwa KDM merupakan orang yang baik.
Dirinya pun meminta maaf kepada KDM karena dia kurang sabar setelah dia dijanjikan akan diberi pekerjaan.
"Maybe someday... so i think you're very kind of me, i feel not be patient any time, karena mungkin enggak sabar ya pak, mohon maaf," katanya.
"Aki ini mungkin terlalu banyak ide pak untuk negeri ini, untuk nasional, bahkan internasional pak," imbuh Nanang.
Dia mengakui bahwa ruang kesadarannya kurang dibanding emosi setelah banyak orang yang menganggapnya sudah bekerja dengan KDM.
"Saya ungkapkan supaya saya tenang, bahagia, karena hidup ini, i want to be happy pak," kata Nanang.
"Ruang emosi ide saya, itu lebih besar pak dari ruang kesadaran," imbuhnya.
Nanang pun seperti menahan tangis ketika dia kembali mengucapkan rasa terima kasihnya kepada KDM yang telah merespons curhatannya.
"Terima kasih Pak KDM yang luar biasa, hapunten, hapunten abdi teh nya, hapunten, kakang, hapunten kakang..." kata Nanang menahan isak.
"Hatur nuhun Pak KDM, insyaallah saya siap insyaallah, apapun juga rencana Allah pak," pungkasnya.