Nadya, Penyandang Down Syndrome Piawai Menari Balet dan Punya Bisnis Kuliner
BASRA (Berita Anak Surabaya) October 22, 2025 07:00 AM
Oktober diperingati sebagai Bulan Kesadaran Down Syndrome. Ini menjadi momen untuk menunjukkan kepedulian kepada penyandang down syndrome. Memberikan ruang kepada mereka agar tampil lebih percaya diri. Apalagi tak sedikit penyandang down syndrome yang memiliki talenta, mulai dari piawai menari, melukis, hingga memasak.
Luisa Nadya Rafaelah Tanjaya merupakan salah satu penyandang down syndrome di Surabaya yang memiliki bakat luar biasa. Gadis 29 tahun itu piawai menari balet. Kepiawaiannya menari balet kerap dipertunjukkan dalam berbagai acara di Kota Pahlawan. Hebatnya gerakan yang ditampilkan gadis yang biasa disapa Nadya itu merupakan hasil koreografernya sendiri.
Sang ibunda, Ninik Pudjiastuti, mengungkapkan jika ketertarikan Nadya pada balet telah ada sejak kecil.
"Saya tahunya dia (tertarik balet) itu waktu dia berumur 8 bulan. Setiap dengar lagu, dia goyang-goyang. Terus tangannya digoyang-goyang. Dia suka gerak menari dan kebetulan kakaknya pernah les balet, terus saya tanya Nadya, akhirnya dia mau les balet sampe sekarang," terang Ninik kepada Basra, belum lama ini.
Nadya, Penyandang Down Syndrome Piawai Menari Balet dan Punya Bisnis Kuliner (1)
zoom-in-whitePerbesar
Ninik melanjutkan, Nadya mulai serius menekuni balet sejak duduk di bangku sekolah dasar. Kecintaan Nadya pada dunia seni terus dipupuk. Setelah lulus SMP, Ninik menganjurkan Nadya melanjutkan ke sekolah kejuruan. Tujuannya, Nadya mempunyai skill agar bisa hidup mandiri. Tak menggantungkan hidup pada orang lain.
Menurut Ninik, balet bisa mengembangkan keterampilan motorik, ekspresi diri, dan sosial penyandang down syndrome.
Down syndrome adalah kelainan genetik akibat adanya salinan ekstra kromosom 21, yang dikenal juga sebagai trisomi 21. Kondisi ini memengaruhi perkembangan fisik dan mental, menyebabkan tantangan perkembangan seperti keterlambatan bicara dan kecerdasan yang lebih rendah, serta dapat menimbulkan kelainan fisik yang khas. Meskipun tidak dapat disembuhkan, penderitanya dapat hidup dengan kualitas hidup yang baik melalui penanganan, terapi, dan dukungan yang tepat.
Hal tersebut telah diterapkan Ninik pada Nadya. Ninik memang sangat berperan dalam membimbing perkembangan Nadya. Hampir semua keterampilan dan ketekunan Nadya tak terlepas dari peran ibundanya.
Selain piawai menari balet dan kerap tampil di berbagai panggung pertunjukkan, Nadya juga menunjukkan kepiawaiannya di bidang kuliner. Nadya telah merintis bisnis kuliner seperti kue, muffin, dan puding di rumah. Kepiawaiannya di bidang kuliner didapatkan Nadya saat duduk di bangku sekolah menengah kejuruan.
Ninik menuturkan saat menggali potensi anak down syndrome, sistemnya adalah mencoba.
”Kalau dia suka, kami lanjut. Sebagai ibu, saya selalu bertanya ke Nadya kalau ada kegiatan apa-apa apakah dia mau ikut atau enggak. Kalau mau, saya ajak. Kalau tidak mau, tetapi itu positif, saya ajak ngobrol dulu sampai Nadya paham mengapa ia ikut,” pungkas Ninik.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.