Jakarta (ANTARA) - Berikut rangkuman berita humaniora populer di Indonesia, Selasa (21/10) mulai dari peringatan Hari Santri Nasional ke-10 momentum penting untuk merefleksikan kembali peran santri dan pesantren dalam memperkokoh arah pembangunan bangsa hingga, Kementerian Sosial usulkan 40 nama termasuk Marsinah jadi pahlawan nasional


1) MUI: Hari Santri Nasional momentum refleksi arah pembangunan bangsa

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai peringatan Hari Santri Nasional ke-10, pada 22 Oktober menjadi momentum penting untuk merefleksikan kembali peran santri dan pesantren dalam memperkokoh arah pembangunan bangsa berbasis nilai keimanan, keilmuan, dan kemandirian.

Simak selengkapnya di sini:


2) BGN sebut 112 SPPG ditutup karena langgar SOP

Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan sebanyak 112 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ditutup karena melanggar standar operasional prosedur (SOP), sehingga berisiko menyebabkan insiden keamanan pangan bagi penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Simak selengkapnya di sini:

3) BMKG: Suhu 36 derajat Celcius landa sejumlah kota pada 24 jam terakhir

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi suhu panas maksimum harian yang lebih dari 34-36 derajat Celsius di sejumlah daerah dalam 24 jam terakhir.

Deputi Meteorologi Publik BMKG Andri Ramadhani dalam laporan yang diterima di Jakarta, Selasa, memaparkan kondisi suhu panas maksimum 36,4 derajat Celcius menerpa wilayah Majalengka, Jawa Barat, sebagaimana terdeteksi dari Stasiun Meteorologi Kertajati.

Simak selengkapnya di sini:

4) Datang ke Fakfak, Mentrans urus jenazah Tim Ekspedisi Patriot IPB

Menteri Transmigrasi (Mentrans) M. Iftitah Sulaiman Suryanagara berangkat menuju Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Selasa malam ini untuk mengoordinasikan secara langsung pemulangan jenazah mahasiswa IPB peserta Program Tim Ekspedisi Patriot (TEP), Anggit Bima Wicaksana. Simak selengkapnya di sini:


5) Kemensos usulkan 40 nama termasuk Marsinah jadi pahlawan nasional

Kementerian Sosial mengusulkan sebanyak 40 nama tokoh untuk mendapat gelar pahlawan nasional, termasuk aktivis buruh perempuan asal Nganjuk, Jawa Timur, Marsinah.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyerahkan berkas usulan tersebut kepada Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon di Kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Selasa siang.

Simak selengkapnya di sini: