Ketua LPS: Baru 14 Persen Warga Indonesia yang Punya Asuransi
Pandangan Jogja October 22, 2025 09:00 AM
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat tingkat kepemilikan asuransi di Indonesia masih rendah. Dari total penduduk Indonesia, baru sekitar 35 juta jiwa atau 14 persen yang memiliki asuransi aktif.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner LPS, Anggito Abimanyu, dalam kegiatan OJK dan LPS Mengajar: Edukasi dan Literasi Keuangan di SMA Negeri 3 Yogyakarta, Senin (20/10).
“Penduduk Indonesia yang tertanggung asuransi 35 juta, hanya 14 persen. Yang lain apa? Nggak ada,” kata Anggito di hadapan para pelajar.
Anggito menjelaskan, dalam kategori asuransi jiwa, cakupannya sedikit lebih tinggi, yaitu sekitar 20 persen dari total penduduk. Ia berharap kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, untuk memiliki perlindungan keuangan semakin meningkat.
“Mudah-mudahan anak-anak yang sudah mulai kuliah, mulai lulus, punya jaminan asuransi. Karena bisa dijamin kalau Anda membeli polis asuransi,” ujarnya.
Perbesar
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Anggito Abimanyu, dalam kegiatan OJK dan LPS Mengajar di SMA Negeri 3 Yogyakarta, Senin (20/10). Foto: Pandangan Jogja/Resti Damayanti
Selain mendorong kepemilikan asuransi, Anggito juga menekankan pentingnya memiliki rekening bank sebagai langkah awal literasi keuangan. Data LPS mencatat terdapat 651,58 juta rekening bank umum di Indonesia.
“Setiap anak harus punya rekening bank, harus,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, turut memberikan materi terkait perlindungan konsumen.
Ia memaparkan data terkini mengenai penipuan keuangan, rekening, dan nomor telepon yang diblokir karena terlibat dalam aktivitas pinjaman online dan investasi ilegal.
Kegiatan edukasi ini menjadi bagian dari upaya OJK dan LPS untuk memperkuat literasi dan inklusi keuangan sejak usia sekolah, agar masyarakat tidak hanya memiliki akses, tetapi juga memahami manfaat serta risiko produk keuangan.