BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU – Realisasi investasi di Kalimantan Selatan hingga triwulan ketiga tahun 2025 mencatat angka Rp25,7 triliun.
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalsel, angka tersebut meningkat tajam dari triwulan sebelumnya yang sebesar Rp16 triliun.
Data Kementerian Investasi/BKPM mencatat, capaian tersebut berasal dari 11.238 proyek dan menempatkan Kalsel di peringkat ke-16 nasional dalam realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Kepala DPMPTSO Kalsel, Endri menyebutkan sektor pertambangan, terutama batu bara, masih mendominasi struktur investasi daerah.
Namun, pihaknya mulai memperkuat promosi dan fasilitasi di sektor lain seperti industri, perdangan, pariwisata, dan jasa.
“Pertambangan memang masih mendominasi, tetapi kami tidak ingin Kalsel hanya bergantung pada batu bara. Melalui aplikasi Bekantan, calon investor bisa melihat potensi di sektor nonpertambangan yang kini terus kami dorong,” ujarnya.
Endri menjelaskan, pemerintah provinsi menargetkan nilai investasi hingga akhir 2025 bisa menembus Rp30 triliun.
Untuk itu, berbagai langkah sedang dilakukan. Mulai dari pengawasan terhadap proyek berjalan hingga promosi aktif di dalam dan luar negeri.
Selain itu, Pemprov Kalsel juga menyiapkan sejumlah kebijakan strategis guna menarik minat investor, di antaranya kemudahan perizinan dan insentif pajak bagi sektor yang dinilai berpotensi jangka panjang.
“Kami ingin investasi di Kalsel lebih beragam dan berkelanjutan. Tidak hanya tumbuh di atas sumber daya alam, tapi juga dari sektor industri kreatif, perdagangan, hingga pariwisat,” tambahnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)