TRIBUNJATIM.COM - Terungkap fakta terkait kejadian istri aktor Epy Kusnandar, Karina Ranau, mengaku dipalak preman.
Diketahui, ia baru buka warung jukut goreng di kawasan Haji Samali, Pancoran, Jakarta Selatan, sejak akhir September 2025.
Namun, dirinya sudah dipalaki orang diduga preman dan meminta sejumlah uang.
Ia pun menangis tak kuasa menahan emosi usai dipalak preman dan mengaku capek.
Momen istri Epy dipalak orang diduga preman diunggah melalui Instagram pribadinya.
Dalam video berdurasi kurang dari satu menit tersebut, Karina terlihat emosional saat merekam situasi tak mengenakkan yang dialaminya.
Karina mengaku kesal karena baru beberapa hari membuka usaha, namun sudah mendapat gangguan.
Ia merasa diganggu oleh seseorang yang datang dengan sikap tidak sopan.
Karina pun terlihat menegur pelaku dengan nada emosi.
Ia sempat terlibat cekcok panas di warung makan miliknya.
"Perkara makanan tuh kecil, tapi caranya. Caranya tidak seperti itu, kami ini tidak numpang di sini capek, kami (jualan) sampai pagi," ucapnya, melansir TribunStyle.com.
"Kalau preman yang sopan dong. Orang baru juga berjualan baru berusaha udah digangguin," lanjut Karina.
"Jangan mentang-mentang preman, sini hadapi saya. Dari tanggal 2 baru kita buka, cuma caranya itu enggak suka, cara mereka itu," imbuhnya.
"Kita di sini bukan numpang, kita bayar, kita capek," kata Karina sambil menangis.
Viralnya video ini bikin publik geger.
Isu dugaan pungli pun menyeruak.
Tak hanya itu, Karina juga menegaskan, ia akan membawa kasus tersebut ke pihak berwenang agar situasi bisa kembali aman dan nyaman bagi para pelaku usaha di sekitar lokasi.
"Besok deh berhadapan sama pak RT, RW, polisi biar kita tenang di sini," ujarnya, dilansir dari Kompas.com.
"Dari tanggal 2 baru kita, cuma caranya itu kita enggak suka. Gila, capek kita, kami enggak suka kayak gini," tandas Karina.
Tak tinggal diam, Polsek Pancoran langsung turun tangan menyelidiki peristiwa tersebut setelah laporan menyebar luas.
Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, menegaskan bahwa timnya telah mendatangi lokasi dan memeriksa kejadian secara langsung.
"Bukan pungli, tadi ya faktor makan saja," tegas Kompol Mansur saat dimintai keterangan oleh awak media.
Ia menyebut, masalah ini hanya soal makanan yang habis, bukan pemalakan.
"Iya, terus dia mintai (makanan) habis barangnya. (Warung) betul-betul mau tutup," tegasnya.