SURYA.CO.ID, KOTA PROBOLINGGO - Dugaan beredarnya video vlog yang menghina santri dan ulama pasca demo di gedung DPRD Kabupaten Probolinggo, berujung penangkapan content creator berinisial SAM (26).
Konten penghinaan itu memicu kemarahan banyak pihak, dan SAM kemudian meminta maaf secara langsung setelah ia sempat diamankan jajaran Satreskrim Polres Probolinggo Kota.
Rabu (22/10/2025), SAM atau pemilik akun @Fadyl itu meminta maaf kepada PCNU, Ansor dan tokoh agama di Kota Probolinggo, namun proses hukum dipastikan tetap berjalan.
Warga Kelurahan Wiroborang, Kelurahan Mayangan, Kota Probolinggo itu datang bersama ibunya, Mujiati dengan diantar pihak kepolisian ke kantor PCNU Kota Probolinggo. Ia sudah ditunggu pengurus PCNU, para Kiai dan tokoh agama lainnya.
"Saya menyatakan bersalah atas perbuatan saya sehingga merugikan dan menyinggung perasaan banyak orang, khususnya santri dan juga kiai melalui Tiktok dan Instagram sehingga bikin gaduh," kata Fadil, Rabu (22/10/2025).
"Saya tidak akan mengulangi perbuatan serupa dalam hal ini ujaran kebencian dan penghinaan sehingga membuat kegaduhan dan fitnah ke pesantren dan organisasi masyarakat keagamaan khususnya kepada Nahdlatul Ulama dan Banser," imbuh SAM.
Sekretaris PCNU Kota Probolinggo, Ilyas Rolis menyebut, pihaknya dan segenap ormas keagamaan di Kota Probolinggo telah menerima permintaan maaf SAM atas ujaran kebencian pasca demo santri.
"Secara umum, kami sampaikan perbuatan yang bersangkutan dan permohonan maafnya sudah diterima. Akan tetapi proses hukum harus berjalan sesuai prosedur yang berlaku," tegas Ilyas.
Sementara Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota, Iptu Zaenal Arifin mengatakan, pihaknya memfasilitasi pertemuan antara content creator dengan para Kiai. Sedangkan untuk proses hukum, masih akan dikaji lebih lanjut.
"Kita lihat ke depannya, kami akan terus koordinasi dengan PCNU Kota Probolinggo juga terkait proses hukumnya," ujar Zaenal.
Kasus ini mencuat sebelumnya akibat SAM mengunggah video nyinyir atas aksi yang terjadi di gedung DPRD Probolinggo.
Dalam video berdurasi kurang lebih sekitar 4 menit itu nampak pemilik akun @Fadyl melontarkan kata-kata dengan nada mengejek kepada pendemo.
Bahkan ia menilai, pendemo yang notabene santri lebih goblok dari dirinya yang pengetahuan agamanya lemah.
"Kalau aku mau masuk Ponpes (Pondok Pesantren) yang ajarannya sesat kayak gitu aku mending jadi gigolo aja. Gak ruwet aku," kata Fadyl dalam unggahan video dengan gaya vlog itu.
Bahkan di akhir video, sang content creator juga menyebut siap dan tidak takut jika nantinya digerebek oleh pihak kepolisian. "Saya tidak takut digerebek polisi, saya hanya takut pada Allah. Tidak apa saya nanti dihina oleh oknum ponpes," ujarnya.
Beredarnya video tersebut mendapat respons serius dari berbagai kalangan. Salah satunya dari pengurus Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Kota Probolinggo.
Ketua Ansor Kota Probolinggo Salamul Huda menyatakan ternyata content creator tersebut merupakan warga Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.
"Di tengah situasi yang seperti sekarang, malah orang ini makin memantik emosi masyarakat luas. Sehingga setelah kami mengetahui keberadaannya, langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisian," ungkapnya. *****