Hujan Mengguyur Kalsel, Petani Banjar Khawatir Sawah Terendam Lagi
Hari Widodo October 23, 2025 07:31 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Hujan mengguyur Kalimantan Selatan beberapa hari terakhir, dengan intensitas rendah hingga tinggi. Demikian pula di Kabupaten Banjar.

Beberapa petani di Banjar gelisah dan berharap tidak terjadi banjir. Hal ini karena mereka sudah melakukan penanaman bibit. Jika hujan dan ada kiriman air dari hulu maka sawah terancam terendam.

"Mudahan jangan tinggi lagi air sungai karena hujan. Karena sudah dua kali bercocok tanam gagal karena air tinggi," ucap Haryati, petani di Desa Keramat Kecamatan Martapura Timur, rabu (22/10).

Antisipasi dilakukan warga di bantaran sungai di Kecamatan Sungaipinang. Warga mulai bergotong royong pembersihan saluran air dan sungai.

"Sudah mulai kami bersihkan," cetus Bahrul.

Warga Kecamatan Pengaron juga berharap tidak ada banjir.

"Kami mulai bersiap. Kami saling menyampaikan informasi mengenai debit air agar warga di hilir sungai bisa siap dan bersiaga," urai Ahmad Sarpai.

Selama ini, kecamatan rawan banjir di Banjar berada di kawasan paling hulu yakni Sungaipinang, turun ke Pengaron kemudian Simpangempat, Mataraman lalu Martapura Timur, Marapura Barat hingga Sungaitabuk. Bahkan pada banjir 2024, ada tambahan yakni Kecamatan Cinta Puri Darussalam.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjar Yayan Daryanto mengatakan telah memperkuat koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau perkembangan cuaca.

“Tutupan lahan yang berubah, kondisi alam yang dinamis, dan curah hujan tinggi berpotensi meningkatkan risiko bencana. Karena itu, penting bagi kita untuk mengantisipasi,” ujarnya, Rabu.

BPBD Banjar juga segera menggelar pelatihan petugasnya, aparat kecamatan hingga relawan. "Posko utama kami, standby di kantor BPBD Banjar," tambahnya.

Angin Kencang Rusak Rumah di HSS

Di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), cuaca ekstrem dari panas kemudian tiba-tiba hujan deras dan disertai angin kencang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD HSS Kusairi mengatakan beberapa hari belakangan angin kencang terjadi di wilayah tengah, seperti Kecamatan Sungai Raya, Simpur, Kandangan, Daha Barat, Kalumpang dan Daha Selatan.

“Puluhan rumah rusak. Ada juga fasilitas umum. Tidak hanya disebabkan angin kencang langsung, ada pula pohon tumbang mengenai rumah warga,” ungkapnya, Rabu.

Peristiwa ini terjadi saat HSS masih berstatus siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). “Masih muncul titik panas di beberapa kecamatan. Makanya anggota selalu standby di posko,” kata Kusairi.

Camat Loksado Ahmad Nabhan, yang dikonfirmasi, mengungkapkan wilayah pegunungan di Meratus beberapa hari ini terpantau aman meski cuaca ekstrem.

 “Sosialisasi tanggap bencana dan pembentukan kelompok siaga bencana se-Loksado telah dilakukan. Merek terlibat dalam pemantauan debit air sungai, evakuasi dan menginformasikan hal terkait bencana,” jelasnya.

BMKG Stasiun Meteorologi (Stamet) Syamsudin Noor menyampaikan peringatan mengenai hujan sedang hingga lebat di Kalsel beberapa hari ke depan.

“Waspada terhadap dampak potensi bencana hidrometeorologis, seperti: banjir, banjir bandang, tanah longsor, genangan air, pohon tumbang dan jalanan licin,” kata Kepala Stamet Syamsudin Noor, Ota Welly Jenni, Rabu.

Terpisah, Kepala Stasiun Klimatologi (Staklim) Kelas I Kalsel, Klaus Johannes Apoh Damanik menyebut Kalsel telah memasuki musim hujan sejak September 2025 meskipun tidak merata, dan dipredeksi puncak musim hujan pada November 2025.

“Sementara itu, curah hujan kategori tinggi (150–200 mm) dengan peluang 30–50 persen diprediksi akan terjadi di sebagian kecil wilayah Tanahlaut dan sebagian kecil Kabupatrn Banjar bagian selatan,” ujarnya. (lis/ady/riz)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.