Hama Tikus Dominasi Serangan di Sawah Purbalingga Sepanjang 2025
muh radlis October 23, 2025 03:30 PM

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA — Serangan hama tikus menjadi salah satu ancaman utama bagi tanaman padi di Kabupaten Purbalingga sepanjang tahun 2025 ini. 


Berdasarkan laporan Petugas Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), hingga Oktober 2025, secara akumulatif serangan hama tikus telah mencapai 1.300 hektare. 


Kepala Bidang Perlindungan Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga, Edy Setyanta mengatakan, pengendalian telah dilakukan secara rutin di berbagai wilayah terdampak. 


Berbagai cara pun telah dilakukan, mulai dari pemasangan jebakan tikus, umpan tikus, mercon tikus hingga pendirian rumah burung hantu sebagai predator alami. 


"Cara-cara tersebut sejauh ini cukup efektif untuk menekan populasi tikus secara perlahan," katanya, Kamis (23/10/2025). 


Ia mengatakan, koordinasi bersama dengan petugas lapangan atau POPT dan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) terus dilakukan. Petani biasanya melapor kepada petugas tersebut apabila ditemukan serangan hama. 


"Kemudian petugas melakukan pengecekan dan menganalisa pengendalian apa yang tepat. Setelah dirasa perlu dilakukan tindakan, kami akan siapkan sarana dan prasarana untuk melakukan gerakan pengendalian," jelasnya. 


Menurut Edy, hingga Oktober ini hama tikus masih menjadi yang paling dominan, disusul wereng coklat yang secara akumulatif menyerang hingga 900 hektare lahan. 


Faktor tingginya populasi tikus, katanya, dipengaruhi oleh kemampuan reproduksi tikus yang sangat cepat. 


"Tikus bisa kawin dua hari bahkan setelah melahirkan. Dalam 18-20 hari mereka bisa melahirkan lagi, dan dalam satu kali melahirkan ini bisa delapan sampai sepuluh ekor. Jadi dalam satu musim tanam, populasi tikus ini sudah beranak pinak," paparnya. 


Selain itu, kondisi lingkungan seperti pematang sawah yang besar dan tinggi, jalan tanah di tengah sawah serta gulma di sekitar tanaman padi juga menjadi tempat ideal bagi tikus untuk bersembunyi dan berkembang biak. 


Ia menambahkan, serangan hama tikus terjadi hampir merata di seluruh wilayah Purbalingga. Mulai dari Rembang, Kalimanah, Kejobong, Bukateja, Kemangkon, Padamara dan Dawuhan. 


"Secara wilayah, ini memang menyeluruh. Karena target utama mereka ini tanaman pangan, dan wilayah yang tanaman padinya luas biasanya jumlahnya lebih banyak," katanya. 


Meski demikian, Edy memastikan Dinas Pertanian bersama BPP dan POPT akan terus melakukan monitoring intensif di sawah setiap harinya, untuk memastikan agar serangan hama tidak meluas dan berdampak pada produksi padi di Purbalingga.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.