Presiden Lula: RI-Brasil Dua Negara Besar, Tapi Nilai Dagangnya Terlalu Kecil
kumparanBISNIS October 23, 2025 06:00 PM
Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menyebut nilai perdagangan antara Indonesia dan Brasil masih terlalu kecil dibandingkan potensi besar kedua negara. Padahal, kata dia, Indonesia dan Brasil sama-sama merupakan kekuatan ekonomi utama dengan jumlah penduduk yang besar.
Selama dua dekade terakhir, perdagangan Indonesia dan Brasil ita telah meningkat lebih dari tiga kali lipat, dari USD 2 miliar menjadi USD 6 miliar dolar AS. Tapi masih terlalu kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduknya.
"Tapi saya mengatakan kepada Presiden Subianto bahwa hampir sulit dimengerti bagaimana dua negara besar seperti Indonesia dan Brasil, yang bersama-sama memiliki hampir 500 juta penduduk, hanya memiliki perdagangan senilai USD 6 miliar. Itu terlalu kecil, Presiden. Terlalu kecil untuk Indonesia, dan juga terlalu kecil untuk Brasil,” kata Lula dalam pidatonya di Istana Negara, Jakarta, Kamis (24/10).
Lula menegaskan, masyarakat kedua negara pantas mendapatkan hubungan ekonomi yang lebih kuat dan saling menguntungkan. Ia menyebut, pada 2024 Indonesia menjadi tujuan kelima terbesar ekspor agribisnis Brasil. Namun nilai itu masih jauh dari potensi sebenarnya, mengingat Indonesia dan Brasil merupakan pasar besar yang menempati peringkat keempat dan ketujuh negara berpenduduk terbesar di dunia.
Perbesar
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyampaikan keterangan pers saat melakukan pertemuan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (23/10/2025). Foto: Yasuyoshi Chiba/AFP
“Rakyat kita pantas mendapatkan hubungan perdagangan yang lebih besar. Karena itu, kita akan bekerja keras agar Indonesia dan Brasil menjadi dua mitra penting dalam peta ekonomi dunia,” ujarnya.
Selain sektor agribisnis, Lula juga melihat peluang besar untuk memperluas perdagangan di sektor bernilai tambah tinggi, termasuk pertahanan. Sejak kunjungan Prabowo ke Brasília pada Juli lalu, pasar Indonesia mulai terbuka bagi berbagai produk ekspor Brasil.
“Banyak peluang yang muncul untuk perdagangan produk bernilai tambah tinggi, termasuk di sektor pertahanan,” ujarnya.
Lula juga menekankan pentingnya kemitraan antara Indonesia dan Brasil di tengah meningkatnya proteksionisme global. Menurutnya, kedua negara dapat menjadi contoh bagi dunia dalam menjalin hubungan ekonomi yang dibangun di atas dialog dan rasa saling menghormati.
Perbesar
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto disambut langsung oleh Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva saat memasuki lokasi pelaksanaan KTT BRICS di Museum of Modern Art (MAM) Rio de Janeiro, Sabtu (6/7/2025). Foto: Dok. Tim Media Prabowo
“Dalam situasi meningkatnya proteksionisme global, kedua negara kita mampu menunjukkan kepada dunia bahwa kita dapat membela kepentingan ekonomi dengan dialog dan rasa saling menghormati,” kata Lula.
Sebagai langkah konkret, kedua negara menandatangani nota kesepahaman (MoU) di bidang kesehatan hewan dan tumbuhan (sanitasi dan fitosanitasi). Kesepakatan tersebut diharapkan dapat memperlancar akses perdagangan produk agrikultur antara Indonesia dan Brasil.
Lula menutup pidatonya dengan optimisme hubungan kedua negara akan berkembang menjadi kemitraan strategis yang membawa manfaat bagi rakyat di kedua belah pihak.